Rabu, 23 Desember 2020 | 12:58 Wita

DMW Hidayatullah Sulsel Ingatkan Gerakan Nawafil di Musda Zona Ajatapareng

Editor: Firman
Share

Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ust Drs Nasri Bukhari MPd

PAREPARE, HidayatullahMakassar.id — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) untuk DPD Hidayatullah wilayah Ajatapareng (Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Enrekang, Toraja, Toraja Utara) di Parepare, Rabu 8 Jumadil Awal 1442 H (23/12/2020) hari ini.

Saat pembukaan Musda Zona 2 itu, Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Sulsel Ust Ir Abdul Majid MA dalam sambutannya mengingatkan agar pengurus Hidayatullah di Ajatapareng menjadikan Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) sebagai spirit menunaikan amanah.

“Siapapun kita, yang mendapatkan amanah perjuangan pada momentum Musda gabungan se-Sulsel ini kitalah yang terbaik. Terbaik tentu bukan berarti yang sempurna,” ujar Ust Majid.

Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Sulsel Ust Ir Abdul Majid MA

Menurutnya, mungkin amanah yang diemban tidaklah sesuai dengan harapan, mungkin juga tidak sesuai harapan tempat yang diingin tuju, namun demikian itu bukanlah persoalan sebab dimanapun dan apapun amanah yang ditakdirkan maka disanalah ladang perjuangan.

“Maka bagi kita, tanpa terkecuali, dan tak ada tawar menawar, kita harus membudayakan dan melestarikan Gerakan Nawafil (GNH) itu, itu harga mati, karena disinilah ukuran kemampuan kita. Kemampuan merespon permasalahan, kemampuan mengakomodir masukan dan usulan, kemampuan membangun kesolidan tim dan yang lainnya,” tegas perintis dan pendiri ponpes Hidayatullah Makassar itu.

GNH merupakan gerakan bagi kader dan penguris Hidayatullah untuk melaksanakan ibadah tambahan seperti mengaji minimal 1 juz tiap hari, sedekah, dzikir pagi petang dan lainnya.

Sebab, lanjut Ust Majid, betapa kita sadar betul bahwa kita tidak akan mampu mengemban amanah ini, berat dan memang sangat berat.

“Kendati demikian, atas dasar ketidakmampuan kita itulah yang terbingkai dengan totalitas ber-GNH kita maka Allah ikut terlibat pada seluruh problema kita. Nah, yang beginilah sesungguhnya yang meringankan perjalanan amanah perjuangan kita,” pesan mantan Ketua DPW Hidayatullah Sulsel tersebut

Di kesempataan yang sama, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ust Drs Nasri Bukhari MPd dalam sambutannya juga berharap, tuntutan kelembagaan Hidayatullah di Sulsel kedepan bukan hanya soal bagaimana terkonsolidasi semakin kuat tapi juga tuntutan problematika keumatan di luar yang lebih luas dan semakin kompleks untuk dipenuhi.

“Dengan besarnya tuntutan tersebut maka secara personal kita juga dituntut untuk meningkatkan kompetensi kita selain itu juga semakin dibutuhkannya peningkatan kualitas kerja sama antar pengurus sehingga tata kelola lembaga kita semakin profesional dan berkembang,” tuturnya.

Ia memastika Musda adalah momentum awal memadu-padatkan aspirasi, masukan dan usulan dari semua pihak. Sebagai pijakan awal untuk kita bergerak secara bersama.

“Bahwa dalam prosesnya terjadi dinamika sedemikian rupa, ya sudah begitu memang. Disana-sini ada gesekan ide, gagasan dan perasaan ya sudah begitulah itu. Tapi yakinlah bahwa semakin kuat dinamika yang terjadi dari proses tersebut maka semakin berkualitaslah hasilnya,” kata sosok yang sebelumnya Ketua DPW Hidayatullah Sulaweai Tenggara itu.

Ust Nasri berkata, DPW bersama Dewan Murabbiakan mengawal dan membersamai tuntutan peningkatan kinerja lembaga. “Kami siap hadir setiap saat dibutuhkan dimanapun dan kapanpun. Sinergitas Murabbi dan Pengurus inilah yang akan menjadi kekuatan utama dalam mengkonsolidasi dan mentransformasi spirit gerakan ini, yang dengannya komitmen perjuangan kita semakin teguh, idealisme kita semakin kuat, spirit kita semakin tajam,” tegasnya.■ sumariadi/fir



BACA JUGA