Rabu, 18 November 2020 | 06:16 Wita
Masjid Baitul Karim dan Pusat Dakwah Hidayatullah Makassar Sudah 60 Persen
MAKASSAR, HidayatullahMakassar.id — Pembangunan Masjid Baitul Karim dan Pusat Dakwah DPD Hidayatullah Makassar progresnya sudah mencapai 60 persen.
“Alhamdulillah harapan masyarakat di sekitar kampus Unhas bisa segera terwujud yang selama ini hanya shalat di rumahnya saja,” ujar pemilik Pondok Marina Bambang di Jl Damai lorong 2, akhir pekan lalu.
Pembangunan masjid tersebut memang sudah lama dinantikan oleh masyarakat dan mahasiswa. Selama ini masjid yang berlokasi di tanah yang diwakafkan oleh almarhum Abd Karim hanya pondasi saja.
Namun setelah DPD Hidayatullah Makassar yang mengelolanya lokasi tersebut langsung dibanguni masjid. Perkembangan kemudian untuk perluasan masjid, salah seorang ahli waris, Ruslan, embujuk keluarga untuk menjual tanah di depan masjid.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid, Ust Edi Qais mentargetkan awal bulan Desember masjid akan diresmikan oleh Wakil Gubernur Sulsel bersama donatur utama.
“Panitia masih membutuhkan bantuan untuk kelanjutan pembangunan. Bisa dikirim ke rek DPD Hidayatullah Makassar no 7700999979 Bank BNI Syariah Makassar atau menghubungi kami langsung di lokasi Masjid Baitul karim,” tambahnya.■ kaisar
Shahih Bukhari Hadits Nomor 4/7008 (Lihat: Fathul Bari Ibnu Hajar)
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى { لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ } قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَالِجُ مِنْ التَّنْزِيلِ شِدَّةً وَكَانَ مِمَّا يُحَرِّكُ شَفَتَيْهِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَأَنَا أُحَرِّكُهُمَا لَكُمْ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَرِّكُهُمَا وَقَالَ سَعِيدٌ أَنَا أُحَرِّكُهُمَا كَمَا رَأَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يُحَرِّكُهُمَا فَحَرَّكَ شَفَتَيْهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ } قَالَ جَمْعُهُ لَكَ فِي صَدْرِكَ وَتَقْرَأَهُ { فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ } قَالَ فَاسْتَمِعْ لَهُ وَأَنْصِتْ { ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ } ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا أَنْ تَقْرَأَهُ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ إِذَا أَتَاهُ جِبْرِيلُ اسْتَمَعَ فَإِذَا انْطَلَقَ جِبْرِيلُ قَرَأَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا قَرَأَهُ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Musa bin Abu Aisyah berkata, Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas tentang firman Allah Ta’ala:
(Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat ingin (menguasainya).” Berkata Ibnu ‘Abbas: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat kuat keinginannya untuk menghafalkan apa yang diturunkan (Al Qur’an) dan menggerak-gerakkan kedua bibir Beliau.”
Berkata Ibnu ‘Abbas: “aku akan menggerakkan kedua bibirku (untuk membacakannya) kepada kalian sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukannya kepadaku”. Berkata Sa’id: “Dan aku akan menggerakkan kedua bibirku (untuk membacakannya) kepada kalian sebagaimana aku melihat Ibnu ‘Abbas melakukannya.
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggerakkan kedua bibirnya, Kemudian turunlah firman Allah Ta’ala: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya”.
Maksudnya Allah mengumpulkannya di dalam dadamu (untuk dihafalkan) dan kemudian kamu membacanya: “Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu”. Maksudnya: “Dengarkanlah dan diamlah”. Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.
Maksudnya: “Dan Kewajiban Kamilah untuk membacakannya” Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sejak saat itu bila Jibril ‘Alaihis Salam datang kepadanya, Beliau mendengarkannya. Dan bila Jibril ‘Alaihis Salam sudah pergi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membacakannya (kepada para sahabat) sebagaimana Jibril ‘Alaihis Salam membacakannya kepada Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
TERBARU
-
Tausyiah PU Hidayatullah: Istiqomahlah pada Ketaatan (1)
08/05/2024 | 18:10 Wita
-
Ketum Hidayatullah Tegaskan Lagi Kewajiban PTH Cetak Kader Terbaik
08/05/2024 | 11:55 Wita
-
Pemaparan KIKU, Dari Menghiburnya Medan, Ngototnya Surabaya Hingga Rayuan Timika
07/05/2024 | 15:31 Wita
FOTO
Galeri – Suasana Kedatangan Santri Baru Ponpes Al Bayan Hidayatullah Makassar
15/07/2023 | 22:16 WitaGaleri Foto – Keceriaan dan Kegembiraan Penutupan Jamwil III Pandu Hidayatullah se-Sulsel
01/11/2022 | 19:01 WitaGaleri Foto – Spirit Pandu Hidayatullah oleh Ust Aziz Qahhar Mudzakkar
01/11/2022 | 18:54 WitaTERPOPULER
-
1
Pemaparan KIKU, Dari Menghiburnya Medan, Ngototnya Surabaya Hingga Rayuan Timika
-
2
Ketum Buka Musyawarah KIKU Hidayatullah di Kampus Al Bayan Makassar. Tonggak Maksimalkan Dakwah Ummat
-
3
Ketum Hidayatullah Tegaskan Lagi Kewajiban PTH Cetak Kader Terbaik
-
4
Apresiasi dan Doa Keberkahan Atas Upaya Yayasan Al Bayan Tuan Rumah Musyawarah KIKU
-
5
Galeri Foto – Pembukaan Musyawarah Khusus (KIKU) Hidayatullah se-Indonesia di kampus utama Al Bayan Hidayatullah Makassar