Kamis, 25 Juni 2020 | 21:40 Wita

Dosen FTI UMI Ungkap Potensi Handsanitizer Herbal dan Biodisinfektan, Alami dan Aman

Editor: Firman
Share

UMI-Untirta Kolaborasi Webinar Bahas Riset di Era New Normal

HidayatullahMakassar.id — Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) Dr Ir Andi Aladin MT IPM mengungkapkan beberapa bahan potensial untuk pembuatan handsanitizer herbal dan biodisinfektan.

Hal tersebut diutarakan Aladin saat menjadi pembicara pada webinar bersama UMI dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten membahas penelitian/riset di era New Normal pada Kamis (25/6/2020) siang tadi, yang mengangkat tema Shaping Research and Collaboration in the New Normal.

Pengurus ICMI Sulsel itu memaparkan materi “Menggali Kearifan Lokal untuk Mengatasi Pandemi”. Aladin menjelaskan sekalipun sampai sekarang belum ditemukan vaksin khusus untuk Covid-19 namun sebetulnya setiap manusia memiliki vaksin alami yang disebut antibodi berfungsi membasmi setiap ada gangguan masuk dalam tubuh termasuk Covid tersebut.

“Di samping mengandalkan antibodi, juga perlu usaha memutus rantai penyebaran Covid dengan methode kimiawi.
Misalnya menggunakan handsanitizer dan disinfektan,” tutur dosen yang saat ini sedang aktif dengan program pengabdian melalui pendampingan dan pembinaan UKM Tahu tersebut.

Menurut Aladin, handsanitizer kedengarannya ekslusive dan mahal yang bisa diperoleh di apotek atau rumah sakit. “Padahal sebetulnya kita bisa membuat “handsanitizer herbal” dari bahan alami yang ada di sekitar kita,” tuturnya.

Limbah biomassa seperti tongkol jagung, tempurung kelapa, serbuk gergaji dapat diproses dengan metode pirolisis menghasilkan asap cair. Asap cair grade 2 dengan campuran bahan aditif alami seperti ekstrak daun lidah buaya dan minyak esensial dari jeruk harum dapat dimanfaatkan sebagai handsanitizer herbal yang justru lebih aman dibanding handsanitizer paten sintetik dijual di apotik. “Begitu juga asap cair grade 3 bisa dijadikan sebagai disinfektan,” urainya.

Kepada para dosen dan mahasiswa, Aladin mengajak riset kolaborasi melalui skema riset PKPT yang dibiayai ristek-BRIN untuk mengembangkan lebih jauh pemanfaatan asap cair dari berbagai sumber bahan baku biomassa untuk kemudian dimanfaatkan sebagai handsanitizer herbal dan biodisinfektan.

Hadir juga sebagai narasumber pada webinar terssbut Wiratni Budhijanto ST MT PhD (Kaprodi Magister Teknik Kimia UGM) dengan materi Membangun Kekuatan Riset Nasional dengan Collaborative Resource Sharing, dan Dr Endarto Y Wardhono ST MT (Dosen dan Peneliti Magister Teknik Kimia Untirta) menyampaikan materi “How to Produce Publishable Research”.

Juga bergabung Dr Syaifullah Muhammad, ST., M.Eng (Direktur ARC dan Dosen Unsyiah menuturkan materi “Hilirisasi Riset : Dari Ruang Kuliah hingga Pasar Internasional”.

Webinar yang diikuti mahasiswa dan akademisi tersebut dimoderatori
Ir Hj Setyawati ST MT PhD IPM ASEAN Eng dan Teguh Kurniawan ST MT PhD.■ fir



BACA JUGA