Kamis, 30 Juli 2020 | 15:11 Wita

Baznas Adakan Pelatihan Qurban, Ini Targetnya

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Pelatihan Qurban “Managemen Pengelolaan Qurban di Masa Pandemi Covid-19” kegiatan baru yang diadakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Enrekang, dan mendapat respon yang sangat baik.

Di antara kecamatan yang melaksanakan pelatihan Qurban adalah Kecamatan Alla, Selasa (28/7/2020), dihadiri sekitar seratus peserta bertempat di SMA Muhammadiyah Blajen. Hadir sebagai pemateri Ketua MUI Enrekang, KH Amir Mustafa,, Pimpinan Baznas Enrekang, Baharuddin dan Dr Ilham Kadir.

Ketika memberikan materi, Dr Ilham Kadir fokus pada tema “Tata Cara Penyembelihan Hewan Sesui Syariah di Masa Pandemi”. Ia menyampaikan ada beberapa hal yang harus dipahami terkait hewan qurban.
“Yang boleh dijadikan hewan qurban hanya onta, sapi atau kerbau, kambing atau domba dan biri-biri, tidak boleh berqurban dengan unggas, dan jangan berqurban dengan hewan cacat,” terangnya.

Selain itu, umurnya harus cukup, setahun lebih untuk kambing, dua tahun untuk sapi dan kerbau, dan lima tahun untuk onta. Umumnya sudah berganti gigi, tambahnya.

Ia juga menerangkan bahwa harus memperlakukan hewan dengan baik, jangan dibuat stres karena akan berpengaruh pada kualitas daging. Termasuk menyediakan pisau atau parang yang tajam agar tidak menyiksa binatang.

Ketua Alumni Kaderisasi Ulama Baznas RI ini juga berpesan agar pembagian daging qurban dilakukan dengan merata dan sesuai protokol Covid.

“Jangan ada kerumunan massa di satu titik, panitia qurban harus tegas melarang orang berkerumun, pequrban dan penerima daging cukup di rumah saja, biar panitia yang bekerja, mulai dari pemotongan, pencecahan, hingga pembagian,” imbuhnya.

Dan sebisa mungkin, daerah pedesaan yang belum terbiasa melakukan qurban supaya daging sebagian dikirim ke sana sambil melakukan edukasi agar syariat qurban ini merata.

“Karena itu Baznas hadir untuk mengedukasi masyarakat supaya menegakkan syariat qurban sekaligus mengajarkan masyarakat tatacara berqurban sesuai syariat. Program ini merupakan program dari Baznas Pusat yang kami adopsi,” tutup penulis novel “Negeriku di Atas Awan” ini.■ rls



BACA JUGA