Kamis, 4 Agustus 2022 | 08:11 Wita

Sifat Duduk Tasyahud Dalam Shalat

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

Oleh: Ust Abdul Qadir Mahmud MA, Kadep Dakwah & Pelayanan Ummat Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Makassar

BHULUGHUL MARAM: KITAB SHALAT BAB SIFAT SHALAT (Hadits ke 332)

KAJIAN, HidayatullahMakassar.id — Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا قَعَدَ لِلتَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى، وَالْيُمْنَى عَلَى الْيُمْنَى وَعَقَدَ ثَلاَثَةً وَخَمْسِيْنَ، وَأَشَارَ بِإصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ. رَوَاهُ مُسْلمٌ.
وَفي رِوَايَةٍ لَهُ: وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا، وأَشَارَ بِالّتِي تَلِي الإبْهَامَ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila duduk untuk tasyahud, beliau meletakkan tangannya yang kiri di atas lututnya yang kiri dan tangannya yang kanan di atas lututnya yang kanan, beliau membuat genggaman lima puluh tiga, dan beliau menunjuk dengan jari telunjuknya. (Diriwayatkan oleh Muslim)
Dalam suatu riwayat Muslim yang lain disebutkan, “Beliau menggenggam seluruh jari-jarinya dan menunjuk dengan jari yang ada di sebelah ibu jari.”  [HR. Muslim]

Faidah Hadits

▪️Hadits ini menunjukkan cara Rasulullah saat sedang duduk untuk tasyahud . Beliau meletakkan tangannya yang kiri di atas lututnya yang kiri, demikian pula beliau meletakkan tangan kanannya di atas lutut kanannya. Cara tasyahud ini berlaku untuk tasyahud awal maupun tasyahud akhir.

▪️Dalam riwayat lain dari Shahabat Abdullah bin Zubair bahwa; “Beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanan dan tangan kirinya di atas paha kirinya”(HR.Muslim).

▪️Yang dimaksud membuat genggaman “genggaman lima puluh tiga” adalah menggenggam jari kelingking dan jari manis pada bagian telapak, lalu jari tengah dan jari jempol membentuk lingkaran. [Lima puluh adalah digenggamnya jari kelingking dan tiga itu adalah lingkaran jari tengah dan jempol. Dan ini merupakan cara orang arab dahulu berhitung dengan tangan untuk bilangan limapuluh tiga]. Kemudian Rasulullah berisyarat dengan jari sabbaabah (jari telunjuk).

▪️Terkadang Rasulullah menggenggam jari kelingking, jari manis, dan jari tengah, lalu jari jempol digenggam bersama tiga jari tersebut lalu jari telunjuk berisyarat. Adapun tangan kiri diletakkan di atas lutut atau paha kiri dalam keadaan rapat [tidak renggang] dan dihadapkan ke arah kiblat.

▪️Para ulama berbeda dalam hal kapan mulai isyarat dengan telunjuk ?. Ulama Syafi’iyyah sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi “Berisyarat dengan jari telunjuk dimulai dari ucapan “illallah” dari ucapan syahadat”. Ulama Hambali berisyarat ketika menyebut nama jalalah “Allah”. Ulama Malikiyah berisyarat dari awal hingga akhir shalat.

▪️Syaikh al- Mubarakfuri berkata, “Secara zahir (yang tampak), hadits-hadits isyarah semuanya menunjukkan bahwa isyarah dengan jari telunjuk dimulai dari awal duduk tasyahud” Dan isyarat dengan jari telunjuk berakhir saat salam atau saat akan bangkit ke rakaat ketiga.

▪️Saat berisyarat dengan telunjuk disunnahkan mengarahkan pandangan mata ke telunjuk sebagaimana dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dari Ibnu Umar yang dikeluarkan oleh An-Nasa’I, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah.

▪️Apakah jari telunjuk digerak-gerakkan atau tidak saat berisyarat dalam tasyahud ?, akan dibahas pada kesempatan yang lain dengan idzin Allah. Wallahu a’lam bish shawwab. (*)



BACA JUGA