Rabu, 12 Februari 2020 | 13:39 Wita

Orangtualah Penjaga Fitrah Anak

Editor: Firman
Share

Dari Talkshow Parenting Al Bayan (2)

HidayatullahMakassar.id — Fauzil Adhim mengatakan bahwa fitrah merupakan kondisi terbaik yang kita perlu berusaha sekuat mungkin untuk tegak di atasnya. Pemuda merupakan masa yang paling dekat dengan fitrah karena belum banyak menyimpang dibandingkan orang yang sudah tua.

Itu sebabnya pemuda lebih mudah menerima kebenaran dan siap memperjuangkan dengan idealisme yang kuat. Sangat perlu disiapkan dari masa kanak-kanak dan masa di mana orang tua harus mencurahkan perhatian dan kasih sayang dari umur 2 tahun hingga menjaganya sampai umur 17 tahun atau sampai masa akil baliq (mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi anak perempuan).

Fitrah itu harus dijaga, jika tidak dijaga makin lama makin lemah berbeda dengan syahwat, syahwat itu sebaliknya makin kamu jaga makin berkobar syahwat itu, kalau syahwat tidak ditata atau tidak diarahkan sesuai dengan maunya agama maka syahwat bisa menjadi perusak agama, perusak agama pada diri seseorang cuma ada dua yaitu fitnah subhat dan fitnah syahwat.

Hadits riwayat Muslim memberi penegasan bahwa tidak ada satupun anak tanpa kecuali, kecuali lahir dalam keadaan diatas fitrah. Maka penting sekali bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan fitrah.

Fitrah berbeda dengan bakat, para ahli psikologi banyak yang meninggalkan pembahasan tentang bakat karena dari berbagai riset menunjukkan bahwa faktor penentu keberhasilan bukanlah bakat melainkan minat. Minat lebih penting dan minat bisa diarahkan, tetapi ada yang jauh lebih penting dari pada minat yaitu Kesungguhan, kesungguhan yang sengaja diarahkan untuk meraih keahlian tinggi.

Dalam penjelasan tersebut diatas ustadz Fauzil menegaskan kalau untuk menjaga itu semua terletak pada orang tua anak bukan guru karena guru hanya memberikan ilmu tetapi yang menjadikan ilmu atau adab itu melekat pada diri anak adalah orang tuanya, walaupun orang tuanya bodoh soal ilmu.

Contoh kecil misalnya seorang anak sepulang sekolah menceritakan kalau di sekolah telah dijewer oleh guru maka orang tua yang baik akan menanamkan ilmu dengan memberi penjelasan kalau “Guru menjewer itu nak karena ada yang harus diperbaiki”, kata-kata seperti itu akan membentuk kepribadian anak menjadi anak yang berfikiran positif terhadap guru.

Tumbuhkan kecintaan ilmu terhadap anak salah satu cara memudahkan anak menerima ilmu. Ada tiga hal yang memalingkan anak dari fitrah yaitu pertama jaga lisannya (hindari perkataan yang sia-sia), kedua jaga fisiknya dan yang ketiga ikut-ikutan (jangan biarkan anak-anak ikut ikutan, beri penjelasan dan pemahaman manfaat dari apa yang diinginkan, jikalau anak menginginkan sesuatu seperti yang dimiliki temannya).■ Jumriah Razak

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allâh); (tetaplah atas) fitrah Allâh yang telah menciptakan manusia di atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allâh. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui [Ar-Rûm/30:30]


Tags:

BACA JUGA