Minggu, 9 Juni 2024 | 14:21 Wita

Islam dan Akhlak Lingkungan

Editor: admin
Share

Oleh: Ar Muaz Yahya IAI, Direktur Wadi Barakah

HidayatullahMakassar.id — Memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang ditetapkan setiap tanggal 5 Juni, saya mengikuti Webinar yang diadakan oleh Ecobuild dengan tema yang menarik “Innovations In Eco – Friendly Architecture”.

Talkshow ini menghadirkan para pakar Bangunan Hijau antara lain : Ar. Boegar, IAI., AA (Ketua Umum IAI); Ar. Reza, IAI (Prinsipal Arsitek Urbane); Ir. Wiza, GP (CEO Ecobuild) dan Ar. Acwin, IAI (Dosen Udayana Bali) yang berbagi trend dan insight terkini tentang inovasi arsitektur dalam bangunan ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan tujuan memperingati HLHS untuk meningkatkan kesadaran global terhadap isu-isu lingkungan dan mendorong aksi untuk melindungi Bumi, dan menjadikannya sebagai wadah kolaborasi antara masyarakat global dengan pemangku kepentingan; untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Semua narasumber mengajak kepada arsitek dan insinyur agar dalam mendesain dan membangunan lingkungan binaan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam lingkungan, serta mengacu kepada persyaratan teknis, kriteria dan parameter Bangunan Gedung Hijau di Indonesia.

Parameter Bangunan Gedung Hijau itu berkaitan dengan Pengelolaan Tapak; Efisiensi Penggunaan Energi; Efisiensi Penggunaan Air; Kualitas Udara Dalam Ruang; Penggunaan Material Ramah Lingkungan; Pengelolaan Sampah; dan Pengelolaan Air Limbah.

Sektor bangunan ikut berkontribusi atas penggunaan sumber daya alam dunia dan bertanggungjawab atas emisi gas rumah kaca; timbulan limbah padat; pemakaian air dan polutan kualitas udara di dalam ruangan.

Dalam persepektif Manhaj Nubuwah, terbukti bahwa Rasulullah SAW berhasil membangunan peradaban Islam yang unggul melalui bimbingan wahyu Al – Qur’an sebagai panduan dalam menjalankan peran sebagai khalifah di muka bumi.

Bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al Qur’an, dimana seluruh aspek perilakunya termaktub di dalam Al Quran. Beberapa pokok Ahlak antara lain : Akhlak kepada Al Khaliq (Pencipta); Akhlak kepada diri sendiri; Akhlak terhadap sesama manusia; dan Akhlak terhadap Alam dan Lingkungan.

Era saat ini menuntut pembangunan yang berkelanjutan berupa desain ekologis dan arsitektur berkelanjutan yang tetap menjaga ahlak terhadap alam dan lingkungan.

Beberapa petunjuk dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan ini :

1. Memakmurkan bumi QS. Hud (11) ayat 61 : “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya”

QS. Ar-Ruum (30) ayat 9 : “Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Maka Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri”

2. Mengambil manfaat alam tanpa berlebihan (Israf)
QS. Al-An’am (6) ayat 141 : “Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”

QS. Thaha (20) ayat 81 : “Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barangsiapa ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh, binasalah dia”

3. Menjaga kelestarian dan keseimbangan alam

QS. Al-A’Raf (7) ayat 56 : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan”

Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang harus diselesaikan bersama pula, tidak hanya mengancam generasi saat ini tapi juga generasi mendatang.

Memenuhi kebutuhan generasi saat ini adalah tugas kita tanpa mengorbankan dan memastikan bahwa kebutuhan generasi mendatang juga terpenuhi.

Demikianlah perspektif Al – Qur’an dan Sunnah terkait Islam dan lingkungan yang menyiapkan tuntunan dan prinsip-prinsip hubungan manusia dengan alamnya. Wallahua’lam.(*)



BACA JUGA