Rabu, 8 Februari 2023 | 14:08 Wita
Antara Ahlus Shuffah dan Wadi Barakah
Oleh: Ir Muaz Yahya, Dirut Wadi Barakah
HidayatullahMakassar.com — Suasana Ma’had Tahfidz Ahlus Shuffah Hidayatullah di Gunung Binjai Balikpapan sudah ramai, saat ini sudah ada 200an santri penghapal Al Qura’n dengan fasilitas yang lengkap seperti masjid, asrama, rumah pengasuh, kantor, aula dan guest house.
Berbeda saat pertama kali berkunjung 7 tahun yang lalu, hanya ada masjid dan 2 rumah semi permanen untuk asrama dan pengasuh dengan santri yang masih hitungan jari.
Ahlus Shuffah berada di kawasan perbukitan, dipenuhi kebun karet yang rindang dan hutan yang belum terjamah menjadikan tempat ini nyaman dan cocok buat santri menghafal.
Kawasan seluas 70 hektar ini, selain sebagai pondok tahfidz juga diperuntukkan untuk pengembangan agrowisata, perikanan, peternakan dan perkebunan.
Karena berada pada perbukitan maka penataannya dilakukan dengan sistem Cut and Fill, merupakan istilah dalam konstruksi yang dikenal dengan menggali dan menimbun.
Jadi Cut and Fill adalah proses pengerjaan tanah dimana sejumlah material baik tanah maupun bebatuan yang diambil dari tempat tertentu, kemudian dipindahkan ke tempat lain agar tercipta elevasi yang diinginkan.
Oleh karena itu, sebelum pengerjaannya dibutuhkan pengukuran dan perhitungan yang teliti agar proses perataan lahan yang berkontur dan pembangunan kawasan perencanaan menjadi lebih efisien.
Saat ini kawasan Ahlus Shuffah telah berubah menjadi kawasan yang indah dan nyaman sekaligus boleh dijadikan sebagai destinasi wisata religi.
Pada kunjungan yang lalu, saya mencoba menunggang kuda, tentu dengan bimbingan santri yang sudah mahir dan terlatih, karena telah mengikuti program pendidikan dan pelatihan secara profesional.
Berkuda menjadi salah satu olahraga andalan santri di sini. Saya pun bersyukur karena mendapat kesempatan menunggangi kuda pacu tersebut, walaupun sempat deg-degan.
“Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku-kukunya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya” (QS Al ‘Aadiyaat : 1-6).
Pengembangan kawasan serupa juga saat ini dilaksanakan di Wadi Barakah Hidayatullah Tompobulu Pucak Maros.
Teknik penataan kawasannya juga dengan sistem sama cut and fill serta dengan peruntukan kawasan juga untuk agrowisata maupun spiritual camping.
Wadi Barakah yang baru memiliki luas 20an hektar sedikit berbeda karena mengalokasikan sebagian kawasan pada master plannya untuk pemukiman Islam villa/rumah kebun.(*)
TERBARU
-
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
15/01/2025 | 17:20 Wita
-
2025, Al Bayan Optimalkan Ekspansi Kemandirian Ekonomi
15/01/2025 | 14:31 Wita
-
Al Bayan-BMH Tanam Lengkeng Teduhkan Wadi Barakah
15/01/2025 | 11:36 Wita
FOTO
Galeri – Visitasi Asesmen Prodi Ekonomi Syariah STAI Al Bayan
09/01/2025 | 20:50 WitaGaleri – Suasana Kedatangan Santri Baru Ponpes Al Bayan Hidayatullah Makassar
15/07/2023 | 22:16 WitaGaleri Foto – Keceriaan dan Kegembiraan Penutupan Jamwil III Pandu Hidayatullah se-Sulsel
01/11/2022 | 19:01 WitaGaleri Foto – Spirit Pandu Hidayatullah oleh Ust Aziz Qahhar Mudzakkar
01/11/2022 | 18:54 WitaTERPOPULER
-
1
Pra Raker Al Bayan, Ust Aziz Ungkap Rencana Pengembangan Hidayatullah Tombang
-
2
2025, Al Bayan Optimalkan Ekspansi Kemandirian Ekonomi
-
3
Spirit Pembina, Bingkai Kerja Kelembagaan dengan Manhaj dan Jatidiri
-
4
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
-
5
Al Bayan-BMH Tanam Lengkeng Teduhkan Wadi Barakah