Jumat, 14 Mei 2021 | 11:56 Wita

Kontinyuitas Amalan dan Kemuliaan Islam

Editor: Firman
Share

Oleh : DR Nashrul Haq Lc MA, Ketua Umum DPP Hidayatullah

HidayatullahMakassar.id — Alhamdulillah Ramadhan telah kita lewati. Berbagai amalan utama Ramadhan yang tekun dan sungguh-sungguh kita laksanakan semoga menjadi spirit dan keberkahan perjuangan di medan dakwah dan tarbiyah.

Selanjutnya dalam memasuki bulan Syawal, tanggungjawab kita mempertahankan kualitas amalan tersebut agar terus kontinyu tak terputus. Walau pun sedikit karena tak mungkin menyamai kualitas dan kuantitas amalan saat Ramadhan.

Tidak harus 3 juz quran dibaca tiap hari tapi minimal 1 juz telah cukup untuk menjaga kontinyuitas semangat spiritual.

—000—

Khusus untuk Hidayatullah di Sulsel agar fokus meningkatkan kualitas kader melalui pendidikan. Gerakan dakwah selama ini yang telah dilakukan dan dikenal, plus kiprah Ust Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar bisa menjadi asbab Hidayatullah makin luas dikenal dan hadir di pelosok-pelosok Sulsel.

Antara lain ekspansi dakwah dan tarbiyah melalui program Rumah Quran. Dengan berbagai macam methode sesuai level dan tingkat kemampuan masyarakat.

Sejak beberapa tahun lalu, saya menyampaikan harapan agar ada satu atau dua kampus madya Hidayatullah yang diurus secara serius agar menjadi wadah pembinaan kader di Indonesia timir dan Sulsel khususnya.

Agar kader tak lagi mengirim anaknya sekolah ke Jawa. Itu tak akan terjadi jika lembaga pendidikan berkualitas sesuai standar akademik dan pengkaderan. Minimal satu untuk putra dan satu putri. Sebagai efisiensi untuk beri peluang kader nikmati lembaga pendidikan berkualitas.

Kalau Sulsel tidak bisa ungguli wilayah lain akan menjadi beban tersendiri.

—000—

Terkait soliditas dan solidaritas. Penting hal ini kita diskusikan, apalagi dengan adanya tantangan eksternal berupa permusuhan dari Yahudi, menyebaran paham komunisme dan idiologi lain bertentangan dengan Islam.

Juga tantangan yang lebih berat dari internal Islam. Kekhawatiran seperti diisyaratkan Rasulullah saat berdialog dengan shahabat Abdurahman bin Auf berkata “Jika Persia dan Room ditaklukkan kalian akan seperti apa”

Rasulullah khawatirkan jika ummat ini telah meraih materi dan kekuasaan “Jangan-jangan kalian akan saling hasad (salah satu pemutus ukhuwah).”

Ketika perang Badar tak ada yang ganggu ukhuwah muslimin. Sekarang kaum muslimin secara internal telah terganggu dengan indikasi musuh-musuh Islam tak lagi takut. Terlihat pula para pemimpin sudah tergoda dengan fasilitas, dan ukhuwah telah renggang.

Maka ukhuwah akan terjaga dengan soliditas kader, bukan tergantung pada jumlah yang banyak dan kemampuan atau kemapanan finansial lembaga.

Rasulullah saja diuji saat dalam perjuangan dakwahnya apalagi dengan kita. Maka kita harus saling menguatkan.

Jangan terlalu berambisi mencapai kesuksesan sektoral. Karena kita Hidayatullah mengusung visi bersama maka harus selalu duduk bersama untuk kepentingan besar lembaga, ummat dan Islam.

Karena kita berorganisasi sebagai washila saja untuk tujuannya kemuliaan Islam. InsyaAllah.● fir

*) Disarikan dari taujih dan pesan Silaturahmi Syawal 1442 H DPW Hidayatullah Sulsel dan DPW Hidayatullah Sulbar



BACA JUGA