Kamis, 12 November 2020 | 06:53 Wita

Ada Kajian Tiap Pekan di Pesantren Darul Istiqomah, Bahas Kitab Arbain An Nawawi

Editor: Firman
Share

MAROS, HidayatullahMakassar.id –Pesantren Darul Istiqamah Maccopa, Maros, menggelar pengajian tiap malam Rabu di Masjid Jami’. Pengajian tersebut merupakan salah satu program rutin setiap pekanan Pesantren Darul Istiqomah Pusat.

Pesantren Darul Istiqomah merupakan pesantren tertua di Sulawesi Selatan. “Pendidikan dan dakwah menjadi program utama dalam rangka menjawab kebutuhan ummat,” jelas Penagungjawab Pendidikan Ust Mufassir Lc MA yang juga merupakan dan pemateri tunggal memfokuskan kajian pada Kitab Hadist Arbain An Nawawi

Jamaah pengajian terdiri dari santri ,warga pesantren dan masyarakat setempat, kurang lebih hadirin 100 orang

Pembahasan hadist telah melewati hadits ke 40, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416)

Menurut ust Mufassir hadist ini mengajarkan akan pentingnya adab dalam menyampaikan sesuatu yang penting, seperti memegang pundak, beliau melanjutkan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara, ibarat seorang yang sedang berpergian, dibutuhkan persiapan sesuai yang dituju, tentu kita sedang menuju negeri Akhirat, maka bekal yang disiapkan adalah memperbanyak kebaikan

Melanjutkan penjelasan hadist tersebut, cucu pendiri Pesantren Darul Istiqomah itu lebih gambalang bahwa perlunya memaksimalkan dan menfaatkan waktu sebaik mungkin, dengan banyak berdoa, mengingat kematian dan memperbanyak kebaikan, seperti sholat dhuha dan berinfak

“Sebab suatu waktu sehat akan berubah sakit, maka manfaatkan dan maksimalkan sehat dengan mengumpulkan kebaikan sebanyak-banyaknya,” tutur anak bungsu Pimpinan Pesantren Darul Istiqamah.

Ia juga mengajak agar benar-benar memahami, merunungi, dan mengamalkan hadist ini, dan juga senatiasa mengingat kematian bahwa kita akan meninggalkan dunia ini, maka hendaknya memanfataakan waktu dan nikmat untuk dipergunakann dalam ketaatan kepada Allah.■ fathi/*



BACA JUGA