Jumat, 30 Oktober 2020 | 08:33 Wita

Hebohnya Menjadi Peserta Online di Munas V Hidayatullah. Seperti Nonton Bareng Pertandingan Bola

Editor: Firman
Share

LIPSUS, HidayatullahMakassar.id — Musyawarah Nasional (Munas) V Hidayatullah terpaksa dilaksanakan secara virtual bagi sebagian besar pesertanya. Dibuka Kamis pagi kemarin dan akan berakhir besok Sabtu siang (31/10/2020).

Ini yang pertama kali terjadi. Tentunya karena dampak pandemi Covid19. Hidayatullah ormas yang tak menunda apalagi mempercepat agenda terpenting dan sakral itu, ketika sebagian besar ormas Islam terpaksa menunda kegiatan serupa.

Terdapat 36 titik/cluster Munas online di seluruh Indonesia dan mancanegara. Pesertanya hampir 2.000 orang. Peserta offline/langsung di kampus Hidayatullah Depok hanya diikuti 106 pengurus.

Suasana dan atmosfer yang sangat berbeda. Di pusat pelaksanaan Munas, peserta terlihat duduk rapi, tenang dan tiada tawa canda.

Sedangkan di daerah, salah satunya claster Munas di kampus utama Hidayatullah, BTP Makassar, pekik takbir sering terdengar sebagai pengganti sorakan penyemangat peserta.

Tawa lepas dan candaan sering meningkahi adegan dan pidato yang ditonton melalui layar lebar. 

Yang lucu ketika pimpinan sidang yang dipimpin Ust Abd Aziz Qahhar Mudzakkar di Depok mempersilahkan peserta merespon pandangan/pidato, peserta online di Makassar berlagak seakan berada di ruangan Munas, mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan.

Peserta offline duduk mematung, peserta online bolak-balik keluar ruangan mengambil minuman dan panganan kue. Bermasalah sedikit live YouTube dan siaran Zoom, kesempatan peserta keluar merenggangkan lagi otot.

Paling seru ketika panitia menayangkan bergilir suasana peserta tiap cluster seluruh titik kumpul. Riuh saling menyoraki. 

Yang paling disemangati peserta di wilayah Papua. Daerah lain masih bermunas, pengurus Hidayatullah Papua sudah menghilang dari ruangan untuk shalat Dhuhur, hanya nampak seorang anak pengurus bergoyang Tik Tok.

Demikianlah, suasana Munas online yang diikuti pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) kabupaten/kota, meski tetap serius menyimak dinamika sidang dan fokus mendengarkan uraian/pidato namun hebohnya seperti menonton bareng live sepak bola.■ fir



BACA JUGA