Minggu, 20 September 2020 | 11:09 Wita

Waspadai Bahaya Serangan Pemikiran

Editor: Firman
Share

Oleh : Dr KH Nashirul Haq, Ketua Umum DPP Hidayatullah

HidayatullahMakassar.id — Allah ta’alla dalam Surah al An’am 112berfirman

وَكَذَ ٰ⁠لِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِیٍّ عَدُوࣰّا شَیَـٰطِینَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ یُوحِی بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضࣲ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورࣰاۚ وَلَوۡ شَاۤءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا یَفۡتَرُونَ

Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.

Perseteruan antara hak dan bathil, selalu ada sejak dulu, itu sudah berlangsung lama.

Ada syeitan dari kalangan jin, juga dari kalangan manusia. Kalau syeitan dari jin bisa kita deteksi, tapi yang sulit adalah syeitan dari kalangan manusia. Ada di sekitar kita. Yang membisikkan sesuatu, perkataan yang indah tapi tipu daya. Dia membisikkan sesuatu, berupa pengaruh pikiran.

Jika kita ini diserang secara langsung, dengan serangan fisik, ummat Islam bisa memenangkan peperangan. Dan ummat Islam akan semakin kuat jika diserang secara fisik. Semakin diserang semakin kuat.

Musuh-musuh Allah menyadari hal itu, maka kita tidak diserang dengan fisik, tapi diserang pemikiran. Bahkan sejak Belanda, kita sudah diserang pemikiran. Sambil juga dengan serangan fisik.

Menurut Belanda, kalau tetap mau menjajah bangsa Indonesia, kalau berkaitan dengan ibadah mahdoh, biarkan mereka. Dalam hukum muamalah, jual beli, nikah, dan lainnya tidak perlu diganggu. Dalam hal yang berkaitan politik dan ekonomi, jangan biarkan mereka. Itu nasehat Belanda. Ini yang kemudian dirawat sehingga Belanda bisa menjajah selama 350 tahun.

Karena semangat jihad tinggi, banyak para ulama pejuang, yang akhirnya kita bisa merdeka.

Strategi ini, serangan pemikiran, selalu digencarkan. Racun pemikiran ini bisa menjangkiti ratusan hinggan ribuan orang, dalam waktu yang singkat.

Di Gaza itu, diserang sejak 1967, hingga kini masih bisa bertahan. Karena hanya serangan fisik.

Di Saudi, serangan pemikiran, ideologi ini, sudah mulai masuk, dan kuat. Banyak sekali hal-hal yang dulu dilarang, sekarang dibolehkan di Saudi.

Kejahatan pemikiran itu, jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan dosa pelaku maksiat. Kalau ada orang tua, bisa saja dia akan sadar meskipun nanti tua. Ada orang mau tobat nanti kalau sudah tua. Mau beribadah kalau sudah tua.

Tapi orang yang kena serangan pemikiran ini, tidak ada tobatnya, karena dia tidak sekedar bermaksiat, tapi juga akan menularkan pemikiran kemaksiatannya dan mengajak orang lain untuk berbuat maksiat.

Banyak serangan pemikiran, yang kita tidak sadar. Contoh hermeneutika, kita digiring, terkesan ini baik, bisa memperkaya pemikiran. Tafsir hermeneutika ini ujung ujungnya bisa ingkarus Sunnah.

Mereka sekarang, juga membuat stigma buruk, pencitraan negatif. Jihad dicitrakan negatif. Orang yang hafal Qur’an dicitrakan negatif. Maka ada istilah good looking.

Mereka membuat stigma negatif tentang jihad, tarbiyah, khilafah dan lainnya. Mereka membuat stigmatisasi negatif tentang ummat Islam. Itulah bahayanya serangan pemikiran.■ dani

Rangkuman taushiyah shubuh di Hidayatullah Makassar, Ahad (20/9/2020)



BACA JUGA