Minggu, 10 Mei 2020 | 18:56 Wita

Persona Non Grata di Neraka

Editor: Firman
Share

■ Ramadhan Mubarak: Supriadi Yosup Boni, Penulis Buku “Apa Salah MLM”

HidayatullahMakassar.id — Istilah persona non grata lebih sering kita jumpai dalam dunia politik dan ketatanegaraan. Utamanya yang terkait dengan hubungan dan politik internasional.

Persona non grata adalah orang-orang yang tidak dikehendaki kehadirannya di suatu negara berdasarkan pertimbangan dan kebijakan tertentu. Umumnya karena pertimbangan keamanan negara atau tindakan kriminal trans nasional.

Di dunia, orang-orang yang dimasukkan namanya dalam list persona non grata berarti orang tersebut tidak terpuji dan dikategorikan buruk oleh satu negara. Tentu, itu tergolong negatif.

Akan tetapi, bila “negara neraka” memasukkan nama kita dalam daftar persona non grata maka tentu sangat menggembirakan. Bahkan itulah tujuan utama mengapa kita istiqamah berjalan di atas syariat Allah walaupun dihadapkan dengan berbagai ujian berat.

Rasulullah shalllallahu alaihi Wa sallam memberikan bocoran ke kita tentang ciri-ciri manusia yang tidak diinginkan oleh neraka. Untungnya yang disebutkan itu hanya ciri dan sifat-sifat mereka dan bukan nama orang per orang.

Dengan begini, masing-masing dari kita berpotensi menjadi persona non grata di neraka. Syarat utamanya adalah sejauh mana kita mampu mengembodykan ciri dan sifat itu di pribadi kita masing-masing.

Diantara ciri dan sifat persona non grata di negara neraka itu adalah:

Pertama, para nabi dan para rasul. Kita sebagai ummat manusia biasa tentu tidak bisa berharap masuk dalam kategori kelompok yang pertama ini. Sebab, mereka ini manusia pilihan dan sudah tertutup kesempatan untuk jadi nabi atau rasul setelah diutusnya Rasulullah Muhammad SAW.

Kedua, orang-orang yang mampu mengejewantahkan tauhid dengan sempurna dalam kehidupan kesehariannya.

Rasulullah shallallahu alaihi Wa sallam bersabda: “Ada 70 ribu orang dari umatku yang masuk surga lewat jalan pintas, tanpa dihisab dan tanpa diazab. Di antara ciri mereka itu adalah tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah. Mereka juga tidak berzina dan kepada Allah mereka bertawakkal.

Ketiga, syuhada’ yaitu orang-orang yang meninggal dalam jihad di jalan Allah. Mereka gugur memperjuangkan dan mempertahankan agama Allah dari rongrongan dan serangan orang-orang kafir dan musuh-musuh Allah ta’ala.

Keempat, orang-orang shaleh. Mereka giat membina diri mereka untuk tumbuh sesuai yang Allah inginkan darinya. Mereka aktif mengevaluasi kebersihan dan kesucian hati mereka. Mereka risau jikalau imam dan takwa mereka selalu berkurang dan berkurang.

Kelima, para penghafal alqur’an. Mereka ini termasuk orang-orang spesial di mata Allah ta’ala. Mereka mengisi setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun untuk mentartil al qur’an.

Keenam, mereka yang memilki anak keturunan yang shaleh. Keturunan yang selalu mendoakan dan memohonkan ampun untuk orang tuanya, nenek kakeknya dan seterusnya.

Ciri-ciri dan sifat persona non grata di neraka ini bisa dan mungkin untuk kita wujudkan. Hanya dibutuhkan kesungguhan dan ketulusan dari kita.

Firman Allah ta’ala dalam surah Ali Imran ayat 185 disebutkan;

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Setiap yang bernyawa pasti mati, dan masing-masing kalian akan dapati balasan amalan kalian di hari kiamat. Barangsiapa yang dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga maka sungguh ia beruntung dan selamat. Ketahuilah, kehidupan dunia ini tak ubahnya kenikmatan yang melalaikan”.

Semoga nama-nama kita tertulis dalam daftar persona non grata di neraka. Amiin yang rabbal alamin. Wallahu a’lam.■



BACA JUGA