Jumat, 1 Mei 2020 | 17:14 Wita
Beribadahlah dengan 3 Pilar Ini
■ Oleh : Ust Abd Qadir Mahmud MA, Kepala Departemen Tarbiyah Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
HidayatullahMakassar.id — Pada hakikatnya manusia diciptakan Allah subhana wa ta alla bermuara pada satu tujuan yakni beribadah padaNya.
Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Az Zariyat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Apa itu ibadah? Ulama memberikan terminologi ibadah adalah sebutan untuk semua yang dicintai dan diridhoi Allah.
Hanya saja sebuah ibadah yang benar haruslah mengumpulkan 3 pilar yaitu
- Karena cinta
- Karena rasa takut
- Karena harap
Tidak ada orang yang ditetapkan beribadah tanpa mengumpulkan tiga hal ini
Sebagaimana kecintaan yang dijelaskan Allah dalam surah Surat Al-Ma’idah Ayat 54
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”
Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah. Juga Allah memberi penekanan pada surah Al Baqarah bahwa orang beriman itu orang yang beribadah kepadaNya. Karena sesungguhnya,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ [ البقرة
“Orang-orang yang beriman sangat mendalam cintanya kepada Allah.”. Qs Al-Baqarah : 165
Oleh karenanya orang yang beribadah haruslah terkumpul tiga perkara di atas. Karena Allah menyebutkan dalam Al Anbiya Ayat 90
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami”.
Itu sebabnya para ulama shaleh terdahulu memberikan gambaran bagi orang yang memisahkan kecintaan, rasa takut dan harap dalam beribadah, maka :
1. Sesunguhnya orang beribadah dengan rasa cinta saja maka dia beribadah seperti orang zindiq yang dalam dirinya terdapat kemunafikan.
2. Jika hanya dengan sara takut saja maka sesungguhnya dia orang khawarij yakni orang yang berpandangan orang berdosa itu sebagai orang yabg telah kafir
3. Jika hanya dengan rasa harap saja seperti orang murji’ah yakni mengatakan iman itu tidak ada hubungan dengan amal saleh. Padahal manhaj ahlul sunnah wal jamaah memastikan iman itu amal amal itu iman.■ fir
TERBARU
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita
-
Raih Belasan Medali, Atlet Tapak Suci Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu Terbaik di Kejurnas UINAM Cup
18/11/2024 | 05:42 Wita