Senin, 13 Januari 2020 | 12:49 Wita

Menjaga Amanah

Editor: Firman
Share

Spirit Al Bayan, Oleh : Suwito Fattah SPd MM

HidayatullahMakassar.id — Imam Al Ghazali pernah bertanya kepada muridnya, ”Apa yang paling berat?” Ada yang menjawab besi, kayu dan benda-benda yang dalam bayangan mereka berat untuk diangkat.

Ternyata yang paling berat bukan benda seperti baja, besi atau yang ukurannya besar seperti matahari, bumi dan lain sebagainya. Al Ghazali mengatakan yang paling berat adalah amanah. Karena kelak amanah itu harus dipertanggungjawabkan.

Makna yang mudah dipahami tentang amanah adalah jabatan. Kebanyakan manusia senang dengan amanah dalam bentuk jabatan. Saat naik pangkat dan jabatan mengucapkan “Alhamdulillah” karena senang.

Jarang manusia mendapat amanah menjadi takut, sedih, menangis dan mengucap “Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’uun” seperti yang dilakukan Umar Bin Abdul Aziz ketika diangkat menjadi khalifah. Padahal jabatan tersebut amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

Menjadi orang yang amanah terhadap jabatan dengan mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh itu sangat berat. Langkah sederhana agar menjadi orang yang amanah adalah tidak lupa diri. Harus selalu sadar semua adalah titipan, bukan milik kita sehingga kelak harus dikembalikan kepada yang punya dan harus dipertanggungjawabkan.

Selain itu, kita harus memahami batas-batas dari amanah tersebut. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilanggar.

Dalam bukunya Winning, Jack Welch mengungkapkan bahwa integritas pada amanah merupakan faktor kunci kualitas personal seseorang, apalagi jika ia adalah orang yang diberikan jabatan sebagai pemimpin. begitu pula Rasulullah yang mendapat gelar Al Amin, orang yang dapat dipercaya. Wallahu’alam.(*)

*) Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar



BACA JUGA