Jumat, 5 Agustus 2022 | 11:17 Wita

Bacaan Tasyahud Dalam Shalat

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

Oleh: Ust Abdul Qadir Mahmud MA, Kadep Dakwah Pelayanan Ummat Yayasan Al Bayan dan Wakil Ketua I STAI Al Bayan Hidayatullah, Makassar

BHULUGHUL MARAM: KITAB SHALAT BAB SIFAT SHALAT (Hadits ke 333-334)

KAJIAN, HidayatullahMakassar.id – Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: الْتَفَتَ إلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «إذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ: التَّحِيَّاتُ للهِ، وَالصَّلَوَاتُ، وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ثُمَّ لْيَتَخَيَّرْ مِنَ الدُّعَاءِ أَعجَبَهُ إليْهِ، فَيَدْعُو». مُتَّفَقٌ عَلَيْه، وَاللّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling (menghadap) kepada kami kemudian bersabda, ‘Apabila seseorang di antara kalian shalat, hendaknya ia membaca: at-tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu wath thayyibaat. assalaamu ’alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. as-salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. asyhadu al-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh 

(Segala ucapan selamat, semua shalat, dan kebaikan adalah milik Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya).

Kemudian hendaknya ia memilih doa yang ia sukai lalu berdoa dengan doa itu.” (Muttafaqun ‘alaih. Lafaznya menurut Imam Bukhari) [HR. Bukhari dan Muslim]

وَلِلنَّسَائيِّ: كُنَا نَقُولُ قَبْلَ أَنْ يُفْرَضَ عَلَيْنَا التَّشَهُّدُ

Menurut riwayat An-Nasai, “Kami telah membaca doa itu sebelum tasyahud diwajibkan atas kami”.

وَلِأَحْمَدَ: أَنَّ النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَّمَهُ التَّشَهُّدَ، وَأَمَرَهُ أَنْ يُعَلِّمَهُ النَّاسَ

Menurut riwayat Imam Ahmad, “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajari tasyahud dan beliau memerintahkan agar mengajarkannya kepada manusia”.

Hadits 334

وَلِمُسْلمٍ: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ: «التَّحِيَّاتُ المُبَارَكَاتُ الصَّلَواتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ..» إلَى آخِرِهِ

Menurut riwayat Imam Muslim, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami tasyahud, “at-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatu lillah … hingga selesai.”[HR. Muslim]

Faidah Hadits

▪️Hadits ini menjadi dalil tentang wajibnya tasyahud di akhir shalat. Kalimatnya dalam hadits adalah kalimat perintah sehingga dihukumi wajib. 

▪️Bacaan tasyahud bentuknya beraneka ragam. Bacaan tasyahud itu ada dari sahabat Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, bahkan disebutkan tidak kurang dari 24 riwayat dari sahabat dengan redaksi yang berbeda. 

Namun demikian perbedaan antara bacaan-bacaan tersebut hanyalah sedikit saja, dan akan kita bahas selanjutnya dengan idzin Allah. Wallahu a’lam bish shawwab.(*)