Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:33 Wita

Dakwah Melalui Media Sosial

Editor: Firman
Share

Oleh : Wildasari, Mahasantri Albayan Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Dalam bahasa Arab, kata dakwah merupakan kata benda dari kata kerja da’a yad’u yang berarti panggilan, seruan, ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata “Ilmu” dan kata “Islam”, sehingga menjadi “Ilmu dakwah” dan Dakwah Islam” atau ad-dakwah al-Islamiyah.

Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu.

Orang yang menyampaikan dakwah disebut “da’i” sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut “mad’u”. Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah “da’i”.

Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad ﷺ mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.

Kewajiban dakwah disebut sebagai khairu umah (umat terbaik), sebagaimana firman Allah: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110).

Di Era sekarang ini mengaskes segala sesuatu memanglah mudah, dengan adanya platfrom-platfrom digital (WA, FB, IG dll).
Pada posisi ini agama menjadi peran penting untuk tampil memegang kendali jagat semesta. Sebab agama memiliki konsep yang jelas dalam menata dan mengkelolah dunia ini. Dengan adanya media sosial ini dapat menjadi peluang bagi para da’i dalam menyampaikan dakwahnya.

Media sosial memang berpeluang bagi dakwah dan komunikasi Islam selama hal tersebut mengikuti pedoman Islam yang esensial dan metodologi yang ditentukan. Namun, media sosial bisa menjadi sangat merusak, tidak adil, tidak profesional, dan tidak seimbang dalam pemberitaan jika jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, karena media memiliki kekuatan yang besar dalam hal menggiring opini masyarakat.

Media sosial merupakan wahana yang tepat dan efektif untuk berdakwah. Hal ini karena jejaring sosial ini digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia dan profesi di seluruh dunia. Dakwah pun bisa dilakukan di manapun dan kapan pun.

Melalui media sosial, menurutnya, dakwah bisa tersampaikan dengan baik dibandingkan dengan dakwah melalui acara-acara keislaman. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat, dalam hal ini para pemilik akun media sosial, berada dalam situasi ‘tidak dipaksa’. Maksudnya, mereka membaca kultweet atau dakwah tersebut ketika mereka memang ingin membacanya, begitu juga sebaliknya.

Melalui media sosial, kegiatan dakwah pun menjadi lebih mudah. “Pada pendakwah tak harus pergi ke tempat yang jauh untuk berdakwah,”

Ustad Handy Bonny pernah berkata,
” Jangan pernah bosan untuk memposting konten dakwah dalam instagram, facebook, whatsapp kita. Semua media sosial yang kita miliki meskipun tidak ada orang yang merespon, tapi ketahuilah Allah maha melihat apa yang kita kerjakan

Syaikh Shalih al-fauzan Hafizhahullah berkata “Media sosial merupakan peluang kebaikan bagi kalian memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan jangan kalian memberikan kesempatan untuk orang-orang jahat dan para da’i penyeru kesehatan.■

*) Diolah dari berbagai sumber



BACA JUGA