Selasa, 20 April 2021 | 18:33 Wita

Keutamaan Sosok Abu Bakar Assiddiq

Editor: Firman
Share

Oleh : Ustadzah Aisayah, Da’i Albayan Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Pada saat wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wa syallam yang paling berduka saat itu shahabat Umar bin Khattab.

Sampai-sampai ketika banyak orang membicarakan perihal berita kematian Rasulullah, Umar keluar dari rumahnya sambil membawa pedang lalu berkata, “Siapa yang mengakan nabi telah wafat akan ku penggal kepalanya.”

Lalu datanglah Abu bakar as Siddiq  untuk meredakan emosi Umar bin Khattab.

Sebagaimana diketahui, sosok Abu Bakar merupakan satu-satunya orang yang bisa meredakan emosi Umar. Dan Abu bakar juga adalah salah satu orang yang akan masuk surga setelah Rasulullah. Keutamaan lain Abu Bakar dalam hal amal, tidak ada yang bisa mengalahkan dalam kemurahan hati.

Kemurahan hati Abu Bakar sigambarkan di suatu kisah ketika Rasulullah meminta agar para shahabatnya berinfak maka Umar menginfakkan sebagian hartanya, sedangkan Abu bakar menginfakkan semua hartanya.

Maka Umar berkata, “Saya tidak akan pernah bisa mengalahkan Abu bakar dalam hal apapun.”

Kembali ke cerita kematian Rasulullah. Pada saat itu para sahabat tahu apa masalah besar yang mereka hadapi sepeninggal Rasulullah. Karena setelah Rasulullah wafat banyak umat Islam yang murtad maka orang orang Mekkah mengusulkan sworang dari pihaknya sebagai pemimpin mereka, begitu pun dengan orang Madinah.

Maka Abu bakar dengan segala kerendahan hatinya menghampiri Umar dan mengatakan “Wahai Umar aku akan membaiatmu menjadi Amirul Mukminin”.

Namun, Umar menolak lalu berkata, “Wahai Abu bakar selagi masih ada engkau maka aku tidak layak menjadi amirul mukminib.” Lalu Umar menyabutkan satu persatu kebaikan dan kemuliaan Abu bakar yang melebihi dirinya.

Singkat cerita Abu bakar pun disepakati sebagai amirul mukmini . Maka Abu bakar pun menangis karena sadar telah menerima amanah yang sangat besar sebagai amirul mukmini.■

*) Catatan Kultum Sore di Mushollah Ponpes Putri Albayan, 20 April 2021.
Disusun oleh santri Ponpes Putri Albayan Hidayatullah Makassar: Rihlah Al Hikmah, Nur Aisayah, Fatimah, Mirah.



BACA JUGA