Minggu, 23 Februari 2025 | 06:07 Wita

Urgensi Militansi Kader Perjuangan

Editor: admin
Share

Oleh : Ust Drs H Ahkam Sumadiana MA, Badan Pembina Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Alhamdulillah kita bersyukur atas karunia dan nikmat Allah Swt, terutama terhadap anugerah kepada Hidayatullah yang memiliki kader-kader militan, yang senantiasa memberikan loyalitas dan pengorbanan terhadap Islam dan lembaga perjuangan ini.

Kader militan merupakan syarat dan pilar utama terhadap eksistensi dan konsekuwensi dalam perjuangan wa bil khusus untuk mencapai visi Hidayatullah ‘membangun peradaban islam’.

Adapun spirit dan militansi ini mengambil ibrah dari kedua pemimpin Hidayatullah Ust. Abdullah Said rahimahullah Ta’laa dan Ust.Abdurrahman Muhammad hafidzahullah, beliau senantiasa mengawali tausiyah dengan membacakan firman Allah Swt, (Al-Hajj [22] : 78).
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِۖ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِۗ هُوَ مَوْلٰىكُمْۚ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

“Dan berjuanglah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, agar Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu; maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”.(Q.S Al-Hajj [22] : 78)

Militansi adalah keniscayaan bahkan sebuah karakter yang harus ada bagi seorang kader, adapun ciri cirinya sebagai berikut;

A. Mempunyai spirit dan jiwa militan yang membara rela berkorban dengan waktu, tenaga, dan harta
B. Memiliki komitmen dan loyalitas yang kuat dalam lembaga perjuangan

Cara menanamkan militansi terhadap kader 

Pertama, pentingnya seorang kader memiliki pemahaman yang baik dan benar terhadap ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan al-hadits, hal ini dapat dilakukan dengan tarbiyah, baik tarbiyatul aqliyah dengan transfer ilmu pengetahuan, agama dan transfer nilai, kemudian tarbiyatur ruhiyah dengan ibadah dan amal sholih khususnya sholat lail, dan tarbiyatul jasadiyah dengan skill, dan kerja keras.

Kedua, memahami visi, misi, orientasi dan jatidiri Hidayatullah, memiliki komitmen dan loyalitas serta ketaan terhadap jamaah.

Ketiga, memiliki wawasan yang luas baik wawasan lokal, nasional, regional bahkan internasional tetang pentingnya jaringan Islam yang luas, solid dan kuat untuk menampilkan eksistensi Hidayatullah sebagai jama’atun minal muslimin.

Keempat, Membangun sinergi dengan lembaga perjuangan yang lain khususnya dengan ormas dan harakah lain yang memiliki pemahaman ahlussunnah wal jama’ah. Dengan prinsip fastabiqul khairat dan melalui pendekatan ta’aruf, tafahum, ta’awun, takhaful dan taakhuf.

Keutamaan Kader Militan

Memiliki kader militan merupakan obsesi dan keuntungan yang sangat besar bagi Hidayatullah.

Keutamaan kader militan dapat menjaga dinamika dan stabilitas perjuangan khususnya dapat membantu mewujudkan visi, misi dan orientasi organisasi.

Kader militan memiliki energi yang luarbiasa karena spirit perjuangan dan loyalitas serta pengorbanan yang tidak dapat dinilai dengan materi.

Kader militan senantiasa berfikir positif, berprasangka baik kepada Allah Swt dan manusia, mengutamakan kepentingan ummat diatas kepentingan pribadi.

Militansi Kader dan Ketaatan dalam Islam

Tidak ada Islam tanpa ketaatan, begitulah potongan dari ucapan amirul mu’minin Umar bin khatab radhiallahu anhu.

Sedangkan untuk menjadi orang yang mudah menjalankan ketaatan ternyata jiwa militan harus diraih terlebih dahulu baru akan merasakan bahwa menjalankan ketaatan itu terasa sangat nikmat dan menyenangkan. Wallahu ‘Alam.(*)

*) Materi tausyiah Lailatul Ijtima Kader Halaqah Wustah di Kampus Utama Al Bayan.



BACA JUGA