Jumat, 26 Agustus 2022 | 05:45 Wita
Anjuran Membaca Ayat Kursiy dan Mu’awwidzaat di Akhir Shalat
Oleh: Ust Abdul Qadir Mahmud MA, Kadep Dakwah & Pelayanan Ummat dan Wakil Ketua I STAI Al Bayan Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Makassar
KAJIAN BHULUGHUL MARAM: KITAB SHALAT, BAB SIFAT SHALAT Hadits ke 345
KAJIAN, HidayatullahMakassar.id — Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلاَ الْمَوْتُ». رَوَاهُ الْنَّسَائيُّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ . وَزَادَ فِيْهِ الطَّبْرَانِي وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ
“Barang siapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tiada yang menghalanginya masuk surga kecuali maut (kematian).” (HR. An-Nasai dan disahihkan oleh Ibnu Hibban). Ath-Thabrani menambahkan, “Dan bacalah surah Al-Ikhlas
Faidah Hadits
▪️Hadits ini menunjukkan keutamaan membaca ayat kursi akhir shalat wajib. Membaca ayat kursi tersebut adalah setelah salam bukan sebelum salam. Karena tidak adanya dalil membaca Al-Qur’an dalam shalat kecuali saat berdiri dalam shalat.
▪️Juga penetapan membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca ayat kursiy sebagaimana tambahan riwayat dalam hadits tersebut.
▪️Dalam riwayat yang lain dianjurkan membaca mu’awwidzat [Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas]. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di akhir shalat (sesudah salam).” (HR. An-Nasai dan Abu Daud). Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani.
▪️Rasulullah menyebutkan keutamaan membaca membaca ayat kursiy dan surah Al-Ikhlas di akhir shalat setelah salam adalah menjadi sebab seorang tidak akan terhalang masuk surga.
▪️ Urutan membaca Ayat kursiy dan mu’awwidzaat_adalah setelah dzikir yang disebutkan terdahulu; Subhanallah 33 x, Alhamdulillah 33 x, Allahu Akbar 33 x dan dilengkapi dengan ‘laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir.
Wallahu a’lam bish shawwab.(*)
TERBARU
-
Pemaparan KIKU, Dari Menghiburnya Medan, Ngototnya Surabaya Hingga Rayuan Timika
07/05/2024 | 15:31 Wita
-
Galeri Foto – Pembukaan Musyawarah Khusus (KIKU) Hidayatullah se-Indonesia di kampus utama Al Bayan Hidayatullah Makassar
07/05/2024 | 12:23 Wita
-
Apresiasi dan Doa Keberkahan Atas Upaya Yayasan Al Bayan Tuan Rumah Musyawarah KIKU
07/05/2024 | 11:36 Wita
FOTO
Galeri – Suasana Kedatangan Santri Baru Ponpes Al Bayan Hidayatullah Makassar
15/07/2023 | 22:16 WitaGaleri Foto – Keceriaan dan Kegembiraan Penutupan Jamwil III Pandu Hidayatullah se-Sulsel
01/11/2022 | 19:01 WitaGaleri Foto – Spirit Pandu Hidayatullah oleh Ust Aziz Qahhar Mudzakkar
01/11/2022 | 18:54 WitaTERPOPULER
-
1
Pemaparan KIKU, Dari Menghiburnya Medan, Ngototnya Surabaya Hingga Rayuan Timika
-
2
Ketum Buka Musyawarah KIKU Hidayatullah di Kampus Al Bayan Makassar. Tonggak Maksimalkan Dakwah Ummat
-
3
Apresiasi dan Doa Keberkahan Atas Upaya Yayasan Al Bayan Tuan Rumah Musyawarah KIKU
-
4
Galeri Foto – Pembukaan Musyawarah Khusus (KIKU) Hidayatullah se-Indonesia di kampus utama Al Bayan Hidayatullah Makassar