Selasa, 11 Mei 2021 | 14:49 Wita

Makna Nubuwah (Kenabian)

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Drs. H. Ahkam Sumadiyana, MA, Trainer Nasional, Anggota Dewan Muzakarah Pusat Hidayatullah 2015-2020

HidayatullahMakassar.id — Secara etimologis, kata nubuwah berasal dari kata ‘naba-a’ yang berarti kabar warta, berita, dan cerita. Kata ‘nubuwah’ sendiri merupakan mashdar dari ‘naba-a’. Dan kata ‘nubuwah’ disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 5 kali di beberapa surat. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nabi adalah orang yg menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya dan kenabian adalah sifat (hal) nabi, yang berkenaan dengan nabi.

Sedangkan secara terminologis, Menurut para ulama Ahlus-Sunnah, kenabian adalah pangkat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya tanpa diusahakan dan dengan jalan memberikan wahyu kepadanya.[Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam Jilid I, (Yogyakarta: Bulan Bintang, 1952), hal. 201].

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa nubuwah adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya yang telah mencapai insan kamil dengan cara memberikan wahyu kepadanya. Seperti yang telah diungkapkan dalam Al-Quran: ”Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberikan petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. Mereka itulah orang-orang yang telah kami berikan kitab, hikmah dan kenabian…” [Al-An’am: 88-89].

Manhaj Nubuwwah adalah manhaj yang dibawa oleh para nabi dan Rasul, yaitu mengajak manusia kepada peribadahan kepada Allah Ta’alaa saja dan berpaling dari peribadahan kepada selain-Nya. Adapun informasi tentang seruan para Nabi dan Rasul kepada kaumnya sekaligus perjuangan dan dakwahnya telah di wahyukan dalam al-qur’an sebagai berikut;

Dakwah Segenap Rasul ‘alaihimus salam

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ ﴿٣٦﴾

Artinya; “Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak; sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. an-Nahl: 36). 

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah seluruh Nabi dan Rasul adalah dakwah tauhid. Sedangkan misi dakwah Tauhid telah dimulai sejak diutusnya Nabi Nuh AS,

Pertama, Seruan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya.

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحاً إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ إِنِّيَ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ ﴿٥٩﴾

Artinya; “Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS.al-A’raaf:59). 

Kedua, Dakwah Nabi Hud ‘alaihis salam, dakwah tauhid

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُوداً قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ أَفَلاَ تَتَّقُونَ ﴿٦٥﴾

Artinya; “Dan kepada kaum ‘Aad, Kami utus saudara mereka yaitu Hud.Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 65). 

Ketiga, Dakwah Nabi Shalih ‘alaihis salam

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحاً قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ هَـذِهِ نَاقَةُ اللّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللّهِ وَلاَ تَمَسُّوهَا بِسُوَءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٣﴾

Artinya; “Dan kepada kaum Tsamud, Kami utus saudara mereka yaitu Shalih.Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 73). 

Keempat, Dakwah Nabi Syu’aib ‘alaihis salam

وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْباً قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَوْفُواْ الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلاَ تَبْخَسُواْ النَّاسَ أَشْيَاءهُمْ وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٨٥﴾

Artinya; “Dan kepada kaum Madyan, Kami utus saudara mereka yaitu Syu’aib.Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS.al-A’raaf: 85). 

Kelima, Dakwah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلَّا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن شَيْءٍ رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ﴿٤﴾

Artinya; “Sungguh telah ada teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya, yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya; Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari segala yang kalian sembah selain Allah.Kami ingkari kalian dan telah nyata antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian untuk selamanya sampai kalian mau beriman kepada Allah saja.” (QS. al-Mumtahanah:4). 

Kesimpulannya bahwa Manhaj Nubuwah adalah methodologi dakwah Tauhid yang telah dijalankan oleh para Nabi dan Rasul Allah untuk menyeru kepada kaumnya agar menyembah Allah Ta’alaa saja serta tidak mempersekutan kepada selain Allah Swt dan menjahui Thaghut laknatullah.■



BACA JUGA