Sabtu, 24 April 2021 | 22:47 Wita

Transformasi Ilmu yang Sistematis

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Drs. H. Ahkam Sumadiyana, MA, Trainer Nasional, Anggota Dewan Muzakarah Pusat Hidayatullah 2015-2020

HidayatullahMakassar.id — Allah ta’alla telah membuat sistem sekaligus institusi keilmuan yang sangat sistematis, sehingga pola transformasinya begitu mudah difahami, diyakini dan diamalkan, sekaligus mudah untuk diduplikasi atau dicloning bagi semua orang dan di daerah yang berbeda.

Dalam sistem keilmuan ini Allah ta’alla menjadikan al-qur’an sebagai sumber ilmu, sesuai dengan maknanya al-qur’an itu sendiri adalah bacaan atau sumber informasi yang paling sempurna dan paripurna.

Masya Allah, betapa dasyatnya  al-qur’an yang mulia ini sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi manusia sehingga eksistensinya merupakan kitab suci yang setara dengan fitrah suci Allah dan fitrah suci manusia. 

Urgensi dalam menjaga ketiga fitrah inilah selanjutnya sistem transformasi ilmu itu sengaja Allah merekayasa sedemikian rupa agar idealitas kehidupan manusia menurut al-qur’an itu dapat diwujudkan dalam realitas kehidupan secara nyata di dunia.

Untuk memahami kaidah-kaidah keilmuan yang benar sebagaimana Allah telah wahyukan kepada kekasinya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yang begitu sistemik dan sistematis. Dapat kita peroleh melalui transformasi sebagai berikut;

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ ﴿٧٧﴾ فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ ﴿٧٨﴾ لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ ﴿٧٩﴾ تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٨٠﴾ أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ ﴿٨١﴾

Artinya; “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia,78. pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),79. tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.80. Diturunkan dari Tuhan semesta alam. 81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al Qur’an ini?, [QS. Al-Waaqi’ah:77-81].

Ayat yang mulia tersebut di atas sumber ilmu pengetahuan sekaligus sumber kebenaran yaitu al-qur’an yang mulia dan suci, kemudian dibawakan atau diantarkan oleh Malaikat Jibriil juga suci, lalu yang menerimanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga manusia yang bersih dan suci.

Pelajaran yang dapat kita ambil untuk membuat institusi keilmuan agar dapat menghasilkan SDM yang sempuran adalah melibatkan Allah Swt, menjadikan al-qur’an sebagai rujukan utama, melibatkan fasilitator atau murabbi terpercaya malaikat Jibriil, kemudian menyiapkan muttarabbi terbaik yang bersih, ikhlas serta ta’at menerima ilmu berupa wahyu.■



BACA JUGA