Kamis, 22 April 2021 | 09:34 Wita
Menyiapkan Sumber Daya Insani di Ramadhan. Berbasis Sistematika Wahyu
■ Oleh : Drs. H. Ahkam Sumadiyana, MA, Trainer Nasional, Anggota Dewan Muzakarah Pusat Hidayatullah 2015-2020
HidayatullahMakassar.id — Muqaddimah.
Sesungguhnya Allah SWT menurunkan al-qur’an di bulan suci Ramadhan mubarak ini adalah sebagai petunjuk bagi manusia, baik petunjuk tentang bagaimana manusia berhubungan dengan sang pencipta maupun petunjuk tentang bagaimana manusia berhubungan dengan manusia yang lainnya serta lingkungannya. Informasi tentang al-qur’an diturunkan pada bulan suci Ramadhan ini terdapat pada surah al-Baqarah ayat 185 sebagai berikut;
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٨٥﴾
Artinya; “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. [al-baqarah:185].
Berkenaan dengan petunjuk ini, Allah SWT juga mengawalinya dengan memproses dan menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) menyiapkan SDI yang terbaik, sekaligus dengan standar istimewa istilah lain yang biasa pemimpin umum Hidayatullah pakai adalah SDI di atas rata-rata. Standarisasi sangat penting mengingat beban dan tanggungjawab sebagai pelanjut risalah sangat berat.
Standarisasi harus diproses sejak awal turunnya al-qur’an yaitu surah al-alaq ayat 1-5, ayat yang mulia ini memiliki tiga landasan utama sebagai standarisasi SDI yang istimewa. Dalam Manhaj Nabawi atau istilah populernya Sistematika Wahyu merupakan landasan filosifi meliputi;
1. Landasan ilmu
2. Landasan aqidah
3. Landasan niat.■
TERBARU
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita
-
Raih Belasan Medali, Atlet Tapak Suci Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu Terbaik di Kejurnas UINAM Cup
18/11/2024 | 05:42 Wita