Jumat, 5 Maret 2021 | 08:47 Wita
Kadar Air Digunakan Rasulullah Saat Berwudhu
■ Dakwah Al-Bayan : Kajian Bhulughul Maram Kitab Taharah, Bab Wudhu. (Hadits ke 52)
HidayatullahMakassar.id — Diriwayatkan pula dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
وَعَنْهُ قَالَ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ, وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan satu mudd air dan mandi dengan satu sha’ hingga lima mud air.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hal-hal Penting dari Hadits
▪️Hadits ini menunjukkan bagaimanakah jumlah air yang digunakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah memberi petunjuk kepada manusia dan mengarahkan mereka untuk sederhana, tidak boros atau berlebih-lebihan dalam banyak hal.
▪️Beliau berwudhu` dengan satu mud. Takaran 1 mud jika diukur dengan ukuran sekarang adalah 625 gram atau 750 mililiter.
▪️Rasulullah mandi (wajib/besar) dengan satu sha’ sampai 5 mud. Yaitu antara satu sha’ sampai satu sha’ lebih seperempat, dengan kelebatan ramput beliau. Satu sha’ nabawi adalah 3 liter.
▪️Hadits di atas hanyalah menceritakan kadar air yang telah mencukupi bagi wudhu dan mandinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan batas minimal yang diharuskan sehingga tidak boleh berwudhu atau mandi kurang dari kadar tersebut.
▪️Tujuannya adalah sebagai peringatan adanya keutamaan untuk bersikap al-iqtishad (irit/sederhana) dalam penggunaan air. Tidak boros dalam menggunakan air dalam berwudhu, meskipun air dalam keadaan berlimpah.
▪️Seseorang juga harus sederhana dalam ibadah. Tidak boleh seseorang menambahi baik jumlahnya maupun tata caranya. Adapun tentang jumlah maka Rasulullah telah menjelaskannya dalam permasalahan wudhu’ tiga kali basuhan lalu Rasulullah bersabda : “barangsiapa yang menambahinya maka ia telah berbuat buruk, melampaui batas dan zhalim”.
▪️Sudah seyogyanya bagi seseorang untuk meneladani Rasulullah dalam permasalahan ini. Demikian juga dalam berbagai permasalahan.
Wallahu a’lam bish shawwab
—☆☆☆–
*) Oleh: Ust Abdul Qadir Mahmud MA, Kadep Dakwah & Pelayanan Ummat Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Makassar
Untuk menikmati sajian berseri Kajian Kitab Bhulughul Maram ini, serta info dan artikel dakwah lainnya, silahkan bergabung di Group WA: Dakwah Al Bayan. Klik https://chat.whatsapp.com/HBSbB3fZ1Uk6fk71SkBm0Z Telegram: https://t.me/hidmanews Konsultasi & Pertanyaan ke 085255799111. Simak dan nikmati pula di : YouTube: Al Bayan Media TV https://youtube.com/channel/UC83a_coR66ZBb6fRxjKGyIA Facebook: Albayan Media Corp ( @albayanmediacorp )
Sebarkan! Semoga menjadi ladang pahala bagi kita semua. Aamiin.
TERBARU
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita
-
Raih Belasan Medali, Atlet Tapak Suci Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu Terbaik di Kejurnas UINAM Cup
18/11/2024 | 05:42 Wita