Jumat, 15 Mei 2020 | 15:18 Wita
Napak Tilas Yatim Dalam Perjuangan (Fase Keyatiman)
■ Sirah Aplikatif 001 : Drs. H. Ahkam Sumadiyana, MA
HidayatullahMakassar.id — Pada suatu massa pernah terjadi bahwa “Benar dan salah serta baik buruk” itu hanya ditentukan oleh Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Sofyan dan Abu Thalib, empat tokoh berpengaruh inilah sebagai aktor pada zaman jahiliyah. Namun bukan sepak terjang mereka yang perlu kita bahas apatah lagi untuk dijadikan contoh dalam kehidupan dan ‘Era Melinial’ ini, tetapi pada saat itu ada anak ‘Yatim’ yang kemudian kita akan napak tilas dengan keyatimannya.
Karena anak yatim inilah yang mampu mengubah wajah dunia yang awalnya gelap gulita menjadi bersinar terang. Dialah Muhammad Bin Abdullah, Tepatnya lahir pada hari senin tgl. 12 rabiul awal bertepatan 23 april tahun 571 M di Kota Makkah, “beliau lahir setelah pasukan gajah menyerang kota Makkah”. [dikutib dari sirah Nabawiyah karya Abdul hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi].
Lahir dalam Keadaan Yatim
Banyak manusia yang dilahirkan dalam keadaan yatim di dunia ini, namun keyatiman Muhammad adalah hal yang sangat istimewa dan luar biasa, karena banyak peristiwa yang terjadi sebelum, sesaat dan sesudah kelahirannya.
Bahkan karena keistimewaan status ‘Yaim’ inilah sehingga seorang tokoh yang bernama K.H. Abdullah Said Rahimahullahu Ta’alaa pendiri Ormas Islam terbesar ke 3 di Indonesia yaitu ORMAS HIDAYATULLAH, Telah menjadikannya sebuah Fase atau tahapan yaitu “FASE KEYATIMAN” dalam mentarbiyah seorang Santri agar dapat merasakan langsung dan dapat mencintai sekaligus meneladani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Secara methodologi Abdullah Said sering mengintrodusir firman Allah Ta’alaa dalam surah Adh-dhuhaa ayat 6-8 sebagai berikut;
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيماً فَآوَى ﴿٦﴾ وَوَجَدَكَ ضَالّاً فَهَدَى ﴿٧﴾ وَوَجَدَكَ عَائِلاً فَأَغْنَى ﴿٨﴾
Artinya; “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”[Adh-dhuhaa:6-8].
Melalui ayat ini beliau mengkaji secara intensif tentang rahasia dibalik Keyatiman Nabi Muhammad sekaligus rahasia dibalik banyaknya anak yatim dalam kehidupan ini yang wajib dipelihara oleh ummat islam.
Pertanyaan yang sering muncul oleh Abdullah Said adalah Apakah memang harus diyatimkan terlebih dahulu ummat islam ini sehingga baru bisa merasakan apa yang pernah dirasakan oleh Rasulullah SAW, selanjutnya baru jatuh cinta kepada Nabi kemudian dapat Mengikuti dan menta’ati sunnah-Nya.
Agar dapat napak tilas yatim dalam perjuangan khususnya pada diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka kita akan mengkaji secara mendalam tentang berbagai macam rahasia dibalik makna dan setatus yatim dalam islam dan Pendidikan. Antara lain adalah; Makna dan Eksistensi Yatim dalam Tarbiyah serta Urgensinya Fase Keyatiman Dalam Tarbiyah
Demikian sebagai pembuka Rubrik Sirah Aplikatif ini. wallahu ‘alam
*) Anggota Dewan Muzakarah Pusat Hidayatullah
TERBARU
-
Difasilitasi BI Green House, Santri Putri Al Bayan Kembangkan Minat Berkebun
23/01/2025 | 18:25 Wita
-
Alhamdulillah.. Ketua STAI Al Bayan Tuntaskan Studi Doktoral
23/01/2025 | 06:46 Wita
-
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
15/01/2025 | 17:20 Wita