Rabu, 11 Maret 2020 | 07:25 Wita
Corona dan Tahajjud
■ Oleh: Aslam Katutu, Penulis Buku Membangun Jalan Tol Menuju Surga
HidayatullahMakassar.id — Bentuknya cantiknya dan namanya begitu indah, namun sayangnya dia bukan bidadari surga. Tapi Corona adalah Virus mematikan yang sedang menjadi epidemi yang menakutkan di akhir zaman ini.
Dalam menghadapi epedemi ini, ada yang sibuk memborong sembako, ada yang panik menimbun masker dan antiseptic termasuk hand sanitizer. Pemerintah dan lembaga-lembaga resmi sibuk memberitahukan agar menghindari tempat-tempat keramaian, kurangi berkumpul satu sama lain yang memudahkan penularan virus corona.
(Catatan ; Saat menulis ini, RSPI Sulianti Saroso Jakarta, sudah ada sejumlah 606 ODP (Orang dalam Pemantauan) Virus Corona)
Lalu Apa hubungannya Virus Corona dengan Tahajjud?
Shalat tahajud disyariatkan kepada Nabi Muhammad SAW setelah turun Surat Al Muzzammil. Sejarah mencatat ibadah yang mahdah yang pertama diperintahkan oleh Allah subhana wa ta ala kepada Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam sebelum diperintahkan ibadah lain adalah shalat tahajud.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Said bin Hisyam bertanya kepada Aisyah tentang shalat Nabi di waktu malam. Aisyah menjawab: “ Apakah Anda tidak membaca Surah Al-Muzzammil?” “Ya,” jawab Said. Maka shalat malam pada permulaan surah ini, dijalankan oleh Rasulullah salallahu alaihi wa sallam dan sahabatnya selama satu tahun, sampai kaki mereka bengkak dan Allah ta alla tidak menurunkan ayat akhir (ayat 20 Surah Al-Muzzammil) dalam surah ini selama dua belas bulan. Kemudian, ayat 20 diturunkan untuk meringankan sehingga sholat malam menjadi sunah sesudah diwajibkan,” (HR Ahmad dan Muslim).
Kenapa Allah menyuruh sholat tahajjud, karena kondisi tubuh orang yang melakukan tahajjud lebih sehat dibandingkan dengan yang tidak. Berarti antara Sholat Tahajjud dan kekebalan tubuh (sistem Immunoglobulin) sangat erat hubungannya.
Berdasarkan Tesis Mahasiswa Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melakukan penelitian ilmiah disimpulkan bahwa Sholat Tahajjud efektif menangkal virus, yang diteliti saat itu adalah Virus HIV.
Psikoneuroimunologi adalah suatu cabang ilmu yang mencari hubungan dua arah; yaitu hubungan kondisi psikologis dengan susunan syaraf pusat (otak) dan hubungan kondisi psikologis seseorang dengan sistem kekabalan tubuh.
Sementara sholat Tahajjud dapat menekan stress seseorang, Shalat tahajud yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusyuk, tepat, ikhlas, dan kontinyu diduga dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan respons emosi positif sehingga menghindarkan reaksi stress.
Dalam kondisi ini kadar kortisol tertekan lebih rendah, dimana kadar kortisol yang rendah menguntungkan bagi tubuh. Kortisol yang rendah mengoptimalkan sistem imum. Dan kekebalan tubuh yang baik dapat menangkal virus.
Kesimpulannya Sholat Tahajjud dapat menjadi masker atau filter dari serangan Virus Corona.
Selain dari segi kesehatan, Sholat tahajjud adalah saat terbaik berdoa agar terhindar dari musibah Virus Corona, Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir. Pada saat itulah Allah SWT berfirman, „Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti Ku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan pasti Ku-beri dan siapa yangmeminta ampun kepada-ku, pasti Ku-ampunin,” (HR.Jamaah).
Selamat Ber-Tahajjud ■
TERBARU
-
Perubahan
29/11/2024 | 08:04 Wita
-
Kadep Perkaderan Hidayatullah Raih Doktor di UIN Makassar. Ungkap Strategi Komunikasi Dakwah Pendiri Hidayatullah
26/11/2024 | 13:38 Wita
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita