Jumat, 30 April 2021 | 17:17 Wita

Fase Tilawah dan Transformasi Ilmu Menurut al Qur’an

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Drs. H. Ahkam Sumadiyana, MA, Trainer Nasional, Anggota Dewan Muzakarah Pusat Hidayatullah 2015-2020

HidayatullahMakassar.id — Keberhasilan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam memproses SDM terbaik yang unggul dan terpercaya merupakan peristiwa yang terjadi secara aksiomatis, dimana Nabi SAW adalah teladan yang sempurna  dalam  mengemban amanah wahyu al-qur’an. 

    Amanah tersebut berawal dari fase tilawah, yang menjadi rahasia sukses Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam tilawah karena dipandu secara langsung oleh Allah Swt, sehingga tilawahnya berjalan dengan sebenarnya persis seperti firman-Nya sebagai berikut;

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ أُوْلَـئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمن يَكْفُرْ بِهِ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿١٢١﴾

Artinya: “Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” [Q.S. Al-Baqaraah: 121].

Pabul Aliyah mengatakan bahwa sahabat Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Demi Allah Yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya bacaan yang sebenarnya ialah hendaknya si pembaca menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan Allah, membacanya persis seperti apa yang diturunkan oleh Allah, dan tidak mengubah kalimat-kalimat dari tempatnya masing-masing, serta tidak menakwilkan sesuatu pun darinya dengan takwil dari dirinya sendiri.”

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Abdur Razzaq, dari Ma’mar, dari Qatadah dan Mansur ibnul Mu’tarnir, dari Ibnu Mas’ud. [baca Tafsir Ibnu Katsir QS. Al-baqarah:121].■



BACA JUGA