Kamis, 28 Januari 2021 | 12:05 Wita
Pantaskah Seorang Merasa Aman dari Siksa Allah ?
■ Faidah Al-Qur’an : Ust Abdul Qadir Mahmud MA, Kadep Dakwah & Pelayanan Ummat Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Makassar
HidayatullahMakassar.id — Allah subhanahu wata’ala berfirman;
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتاً وَهُمْ نَآئِمُونَ
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?” (Qs. Al-A’raf: 97)
أَوَ أَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
“Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?” (Qs. Al-A’raf: 98)
أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (Qs. Al-A’raf: 99)
Hal-hal Penting dari Ayat
Dalam tafsir “Taisir Karimir Rahman”, Syekh As-Sa’di menjelaskan tafsir untuk penggalan dari surat Al-A’raf, ayat 97—99, yang patut menjadi renungan bersama;
• “Tidakkah penduduk negeri itu beriman“; yang dimaksud (“penduduk negeri” dalam ayat tersebut) adalah ‘ para pendusta’, berdasarkan indikasi rangkaian kata (setelahnya) “akan datangnya siksa dari Kami“, yaitu ‘azab yang pedih’;
▪️ “Di malam hari, saat mereka sedang tidur“, yaitu ‘saat mereka lengah, terpedaya, dan sedang beristirahat’;
▪️ “Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?”, maksudnya ‘apa gerangan hal yang membuat mereka merasa aman, padahal mereka telah melakukan berbagai faktor penyebab yang bisa mendatangkan bencana itu; mereka telah melakukan dosa-dosa yang sangat buruk, sehingga bagaimana mungkin mereka tidak diganjar dengan kebinasaan setelahnya?’;
▪️ “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)?” maksudnya ‘ketika mereka dilenakan dari arah yang tidak mereka duga, dan Allah menyiksa mereka; sesungguhnya, tipu daya Allah begitu kuat’;
▪️ “Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi” , maksudnya ‘maka sesungguhnya, orang yang merasa aman dari makar Allah adalah orang yang tidak membenarkan adanya balasan atas amalan yang telah dikerjakan. Dia juga tidak beriman dengan penuh kesungguhan kepada para rasul.
Ayat yang mula ini menakut-nakuti secara umum, agar hendaknya para hamba tidak merasa aman dengan keimanan yang dimilikinya. Akan tetapi, mereka senantiasa takut dan khawatir jika dirinya didera ujian yang dapat melemahkan imannya.
Seorang hamba –walau dia telah sampai pada kondisi (keimanan)-nya saat ini– tak ada kepastian bahwa dia akan selamat. Oleh karena itu hendaknya seorang hamba senantiasa berdo’a, beramal dan berusaha dengan menempuh setiap sebab yang memungkinkan dirinya terbebas dari keburukan ketika datangnya fitnah (ujian). Alhamdulillah alladzii bini’matihi tatimmus shaalihaat.■
*) Sumber : Tafsir As-Sa’di QS. Al-A’raf: 97-99/Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di
TERBARU
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita
-
Raih Belasan Medali, Atlet Tapak Suci Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu Terbaik di Kejurnas UINAM Cup
18/11/2024 | 05:42 Wita
-
Borong 5 Emas, Al Bayan Taekwondo Juara Umum ElevenKick Makassar
18/11/2024 | 05:20 Wita