Selasa, 15 Desember 2020 | 16:25 Wita
Ini Cerita dan Hikmah Sedekah KH Abdurahman di Balik Pembangunan Gedung Dakwah
PAREPARE, HidayatullahMakassar.id — Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurahman Muhammad dalam sambutan peresmian Gedung Peradaban Hidayatullah Sulsel bertutur tentang cerita dan hikmah bersedekah di balik terwujudnya gedung pusat dakwah dan pelatihan tersebut.
Berikut uraian yang disarikan oleh hidayatullahmakassar.id dari pidato tanpa teks khas KH Abdurahman
Pusat dakwah dan pelatihan Hidayatullah Sulsel ini merupakan bukti dari janji Allah, bahwa akan memudahkan setiap amal kebaikan yang niatnya bagi kebaikan.
Bermula dari dua sauudara saya, pemilik rumah yang menjadi lahan berdirinya gedung dakwah H Naba dan Hj Putri yang mewakaffkan rumahnya karena hendak hijrah ke Hidayatullah Balikpapan.
Namun semua anak-anaknya tak setuju, tapi keduanya bersikeras untuk serahkan kepada Hidayatullah. Memang tak mudah mewakafkan harta apalagi sebuah rumah yang ada penghuninya, anak-anaknya.
Amal kebaikan itu kadang memang bisa terpaksa dan dipaksa untuk diamalkan. Selanjutnya urusan Allah yang mudahkan.
Demikian pula mewujudkan pembangunan gedung peradaban, awalnya susah memulai, lama baru ada geliat pembangunannya padahal rumah sudah dikosongkan.
Jangan sampai seperti kisah dalam quran menggambarkan orang berlayar tertimpa badai lalu berdoa dan berjanji bersedekah. Ketika kembali tiba di daratan lupa dan menunda dengan janji beramalnya
Surat Yunus Ayat 22
هُوَ ٱلَّذِى يُسَيِّرُكُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا كُنتُمْ فِى ٱلْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِم بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا۟ بِهَا جَآءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَآءَهُمُ ٱلْمَوْجُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ ۙ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ لَئِنْ أَنجَيْتَنَا مِنْ هَٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): “Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Apa yang ada dalam quran ini saya saksikan juga ketika berlayar ke Balikpapan melalui ombak tinggi, semua orang khawatir tapi saat sampai ketawa-ketawa.
Itulah manusia, saat terkena kesulitan berdoa namun setelah Allah beri kebaikan lupa dengan doanya. Dalam surah Dhuha ayat 3 Allah berkata
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
Bahwa Allah tak akan tinggalkan kita tapi kita yang menjauh dengan berbuat maksiat.
Motivasi Allah itu juga ditambah dengan inspirasi dari orang kaya di Jakarta yang menyerahkan lahannya dan membangunkan Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah.
Mereka menyerahkan hartanya. Maka kecil kalau untuk membangun Gedung Peradaban Parepare ini.
Itulah perlunya orang kaya yang saleh dan tahu gunakan harta untuk agamanya. Mereka tahu siapa yang memberikan satu kebaikan bagi agamanya maka akan Allah ganti minimal 10 kali lipat. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 261
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Almarhum (KH Abdullah Said, pendiri Hidayatullah) juga telah ajarkan bahwa teorinya jangan takut beri harta kalau untuk dakwah mengurus agama, Allah akan ganti berlipat.
Namun jika harta hanya untuk kepentingan diri sendiri maka Allah akan memberikan pas-pas (cukup) saja dan kita akan selalu merasa kurang.
Orang yang suka berbagi akan merasakan berkah sehingga ia akan terus mengulang berbagi. Keberkahan yang dirasakan bukan saja bertambah harta tapi kelapangan hati.
Barang siapa berinfak di jalan Allah maka Allah akan luaskan rejekinya. Allah mudahkan lidah untuk sampaikan kebaikan kepada orang untuk mengajaknya bagi kebaikan
Mulailah berlatih selalu lakukan amal kebaikan seperti berbagi/sedekah, lalu ditingkatkan. Ikhlaslah memberi, keikhlasan bisa dilatih memberi kepada orang yang kita jengkeli.
Bersedekah, merupakan salah satu amal tambahan di Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH). Maka ber-GNH-lah agar tidak kerdil. Sebab harganya iman itu Allah janjikan surga.■ fir
TERBARU
-
Kadep Perkaderan Hidayatullah Raih Doktor di UIN Makassar. Ungkap Strategi Komunikasi Dakwah Pendiri Hidayatullah
26/11/2024 | 13:38 Wita
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita