Selasa, 15 Desember 2020 | 17:08 Wita

“Goa Tsur” KH Abdullah Said dan Gedung Peradaban Hidayatullah Sulsel

Editor: Firman
Share

PAREPARE, HidayatullahMakassar.id — Lokasi pembangunan Gedung Peradaban Hidayatullah Sulsel yang diserahkan dan diresmikan Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurahman Muhammad, Senin (14/12/2020), memiliki sejarah khusus bagi Hidayatullah

Di lokasi tersebut sebelumnya berdiri rumah yang menjadi tempat persinggahan beberapa waktu dari pemuda Abdullah Said sebelum berhijrah ke Balikpapan lalu mendirikan Hidayatullah. Ibarat Goa Tsur bagi Rasulullah sebelum hijrah ke Madinah.

Salah satu ruangan di gedung yang terletak di Jalan Pattito Tasi, Baccukiki, Parepare Sulsel, sengaja dijadikan ruangan museum jejak KH Abdullah Said. Terdapat satu tempat tidur tua, meja belajar dan lemari bercermin yang pernah digunakan.

Di salah satu sisi dinding dijejer sejumlah foto tua aktivitas KH Abdullah Said dan dinamika Hidayatullah. Terutama kehadiran Presiden BJ Habibie pada kegiatan walimahtul urs 61 pasang santri.

Usai peresmian, KH Abdurahman didampingi para pengurus Hidayatullah dan undangan mengunjungi dan melihat-lihat benda peninggalan bersejarah. “Di meja ini almarhum biasa menulis-menulis,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, KH Abdurrahman Muhammad menyerahkan wakaf tanah beserta penggunaan gedung dakwah peradaban Hidayatullah, Senin (14/12/2020).

Ia berharap wakaf tersebut dapat termanfaatkan dengan baik dan terawat sehingga mampu mendidikan generasi terdepan. “Ini adalah amal jariah keluarga, dan memiliki keterikatan dengan sejarah pendiri dan perjalanan ormas Hidyatullah,” ujarnya.

Hadir dalam peresmian pengunaan gedung dakwah itu unsur pemerintahan, pengurus Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah, tokoh masyarakat setempat dan undangan.

Gedung dakwah tersebut ditujukan sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) bagi calon dai dan upgrading dakwah. “Dengan adanya pembinaan keumatan di Gedung Peradaban ini diharap semakin banyak masyarakat tercerahkan dari sisi pendidikan, ekonomi, mampu menangkal paham sesat dan mampu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat,” ujar Ketua Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah Ust DR Tasyrif Amin MPd. 

Di gedung yang berdiri di lahan 257m2 itu berdiri luas bangunan seluas 681 m2 terdiri dari tiga lantai yang terbagi untuk ruang pertemuan, ruang rapat, kantor sekretariat, dan kamar peserta. 

Adapun sumber anggaran bangunan di atas tanah wakaf berasal dari Keluarga KH Abdurrahman Muhammad, Pengurus Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Sultanbatara, Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH), dan para mukhsinin yang peduli pada pembangunan peradaban manusia seutuhnya.■bas/fir



BACA JUGA