Selasa, 22 September 2020 | 07:50 Wita

Orang Kafir Juga Akui Allah Penciptanya

Editor: Firman
Share

Kajian Kitab Tauhid Khowaid Al Arba (4)

HidayatullahMakassar.id — Sebelumnya telah dsebutkan bahwa untuk berlepas dari kesyirikan itu caranya mengetahui 4 kaidah yang Allah sebutkan dalam quran.

Kaidah 1: 

Hendaknya engkau mengetahui orang kafir sebenarnya mengakui Allah yang mencipta dan mengatur segala urusannya. Hanya saja pengakuan tersebut tidak memasukkan mereka ke dalam Islam.

Ada 2 perkara yang ditekankan dalam kaidah ini

1. Kaum musyrikin mengakui Allah tuhannya yang mengatur segala urusan, mencipta, memberi rejeki. 

2. Namun pengakuan itu tak memasukkan mereka dalam Islam.

Seperti diutarakan Allah dalam Surat Yunus Ayat 31

 قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أَمَّن يَمْلِكُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَمَن يُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ ۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُ ۚ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ 

Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”

Pengakuan mereka terhadap rububiyah tak otomatis Islamkan mereka. Karena tauhid itu bukan saja mengesakan Allah dalam rububiyah tapi juga mengesakan dalam uluhiyah dan asma wa sifat.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Anbiya Ayat 25

 وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ 

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.

Dan Allah Azza wa Jalla berfirman :

 وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ 

Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu,” maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah, bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. [an Nahl : 36].

Dan banyak lagi firman Allah yang lainnya menjelaskan bahwa prioritas dakwah para Rasul adalah mengajak kepada tauhid. 

Allâh Azza wa Jalla berfirman menghikayatkan tentang ucapan Nabi Musa kepada Fir’aun, yang menunjukkan bahwa hati Fir’aun mengakui keberadaan dan kekuasaan Allâh Azza wa Jalla serta kebenaran mu’jizat Nabi Musa Alaihissallam:

 قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَٰؤُلَاءِ إِلَّا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بَصَائِرَ 

Musa menjawab, “Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Rabb Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata.” [Al-Isra’/17: 102]

Firaun mengakui rububiyah Allah demikian pula iblis dan Abu Jahal.

Iblis mengatakan:

 قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي 

Wahai Rabbku! oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat…”. [Al-Hijr/15: 38]

Menunjukan semua mahluk di bathinya mengakui rububiyah Allah.

Pokok kesyirikan yang diingkari para Rasul pada kesyirikan uluhiyah. Mereka diperangi ummatnya karena mengatakan “Tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah.”

Bukan marah karena mengatakan Allah yang mencipta. 

Saat ini sebagian kalangan mengakui bertauhid tapi masih melakukan kesyirikan, seperti bertawasul di kuburan dan lainnya.■ fir

*) Dari catatan on the spot kajian rutin Kitab Alqowaidul ‘Arba’ yang ditulis Syaikh Muhammad At Tamimi Rahimahullaahu Ta’ala, oleh Ust Ahmad Abu Abdil Haq di Rumah Belajar Al Kautsar Jl Paccarekkang Daya Makassar.



BACA JUGA