Sabtu, 22 Agustus 2020 | 16:55 Wita

Kedermawanan Sistem Ekonomi Islam Solusi Perkuat Ketahanan Sosial di Masa Pandemi

Editor: Firman
Share

Oleh : Ust Dr Nasrullah Sapa Lc MM, Pengurus DPD Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Penanggalan hijriah dicetuskan pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Saat itu khalifah menerima surat dari seorang shahabat Abu Musa Al As’ari yang ditugaskan pada suatu wilayah namun dalam suratnya tidak ada tertulis tanggal.

Maka Khalifah Umar kepikiran untuk membuat penanggalan. Maka diusulkan. Sebagian shahabat mengusulkan permulaan penanggalan dari kelahiran Rasulullah, ada juga yang usulkan saat diutusnya Muhammad menjadi Rasulullah. Dan dari peristiwa hijrahnya Rasulullah.

Maka disepakati dari peristiwa hijrah karena peristiwa hijrah dianggap dimulainya peradaban Islam.

Saat Rasulullah hijrah ke Madinah hal pertama yang dilakukan Rasulullah saat tiba di Tasrib

1. Membangun masjid. 

2. Mempersaudarakan antar kaum muhajirin dan ansor

3. Membuat Piagam Madinah untuk jadikan semua kalangan di Madinah sebagai kekuatan ummat.

—000—

Rasulullah di Madinah membangun peradaban yang kuat dengan sistem Islam. Maka di saat ini ketika tidak ada sistem apapun yang mampu digunakan untuk bertahan dan bangkit dari dampak wabah Corona, maka sistem ekonomi Islam lah yang paling siap menghadapi dampak pandemik karena di sana ada nilai kedermawanan. 

Sebagaimana kaum Anshor membantu Muhajirin segalanya, namun Muhajirin memiliki adab dengan tidak mengambil di luar dari kebutuhannya, dan mengutamakan orang lain.

Karena kaum Muhajirin hanya miskin fisik tapi jiwanya kaya. Beda dengan orang-orang yang mampu di negara kita tapi mendaftar menerima bantuan sosial.

Kedermawanan dalam sistem ekonomi Islam untuk memperkuat ketahanan kolektif dari pada ketahanan personal. 

Dengan landasan moral Al Itsar dan Al Ihsan. Serta landasan sistem pada lembaga zakat dan lainnya.

Kedermawanan memiliki motivasi 

1. Karena kebiasaan

2. Pertukaran sosial. Kita menyumbang agar orang lain menyumbang.

3. Empaty, karena rasa kasihan.

4. Ikhlas. 

Budaya kedermawanan saat ini menipis karena tergerus life style.■

*) Dari catatan taklim rutin bulanan oleh Albayan Islamic School dan DPD Hidayatullah Makassar di Masjid Umar Alfaruq Hidayatullah Makassar.



BACA JUGA