Selasa, 12 Mei 2020 | 19:10 Wita
“Sirkuit” Ramadhan
■ Ramadhan Mubarak: Supriadi Yosup Boni, Pimpinan Pesantren Al Furqan Landuri Luwu Timur
HidayatullahMakassar.id — Ibarat sirkuit, ramadhan menjadi ajang lomba kebaikan orang-orang mukmin. Memasuki sirkuit ramadhan, manusia terbagi dalam empat kategori,
Pertama, mereka yang tidak diperkenalkan memasuki sirkuit ramadhan. Sebabnya, mereka tidak memenuhi persyaratan administratif dan tidak pula punya keahlian.
Kedua, mereka yang memenuhi syarat dan diizinkan ikut dalam kompetisi di sirkuit ramadhan. Kelompok ini dapat dibagi dalam beberapa kategori, yakni
Pertama, mereka yang tidak mau ikut masuk ke dalam sirkuit dan tidak berminat ikut lomba.
Sangat disayangkan jika ada orang yang mengaku beriman kepada Allah dan mengaku pengikut Rasulullah jika tidak mau ikut berlomba di sirkuit ramadhan
Terlalu banyak kesempatan berkarya dan berprestasi yang ditinggalkannya. Termasuk kesempatan untuk mendapatkan hadiah terbesar dan tak ternilai harga dan jumlahnya yakni predikat takwa
Kedua, mereka yang di awal lomba bersemangat namun disayangkan mereka kehabisan energi. Mereka gugur di tengah jalan dan tidak mampu menyelesaikan hingga lap terakhir.
Sebabnya, bisa karena faktor internal. Karakter yang tidak konsisten mengerjakan sesuatu menjadi sebab utama. Jika ini sebab kegagalannya maka sungguh sangat rugi.
Ada juga yang gugur karena faktor eksternal, seperti daya yang tiba-tiba dicabut oleh Allah, orang seperti ini masih bisa berharap hadiah penghargaan dari Allah selama niat awalnya hendak menyelesaikan hingga lap terakhir.
Ketiga, mereka yang membutuhkan waktu sedikit lama untuk warming up. Di awal lap mereka tampil lomba biasa biasa saja. Tenaga dan energi serta resources yang dimiliki tidak diforsir maksimal dan tidak dipaksakan.
Namun pada lap lap terakhir, mereka baru mengeluarkan tenaga dan energi sesungguhnya. Mereka tidak lagi melewati waktu kecuali mencoba melewati pembalap pembalap lain atau minimal berusaha sejajar dengan pembalap pembalap semisal.
Kelompok ini termasuk kelompok pilihan dan minimal yang mesti diupayakan. Padalanya kompetisi sesungguhnya ada Pada lap lap terakhir. Sebab, yang terpenting dalam lomba adalah bagaimana kita bisa menyelesaikan semua lap dan masuk di garis finish.
Dengan begitu maka kita sudah berhak mendapatkan hadiah. Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah nilai hadiah dan jumlah penghargaan yang diperolehnya.
Sabda Rasulullah SAW
إنما الأعمال بالخواتيم.
Sungguh ketentuan hukum ditentukan amal akhir seseorang (HR. Ahmad).
Keempat, kondisi paling ideal, yaitu mereka yang memiliki kekuatan di atas rata rata. Sejak awal, tenaga, semangat dan energi mereka tidak pernah berkurang. Bahkan semakin mendekati lap terakhir dan garis finish mereka makin bertenaga dan bersemangat.
Mereka inilah kelompok pilihan tingkat tinggi. Hadiah yang mereka terima adalah hadiah paling mahal dan paling tinggi nilainya. Mereka juga mendapatkan banyak bonus yang mereka nikmati hingga masuk pada sirkuit ramadhan berikutnya.
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Wahai orang orang beriman telah diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana telah diwajibkan bagi kaum sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Qs: al-Baqarah: 183).
Wallahu a’lam.■
TERBARU
-
Prodi Pendidikan Guru Madrasah STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar Raih Akreditasi Baik
19/12/2024 | 06:21 Wita
-
Tim Akreditasi Visitasi Tadris Matematika STAI Al Bayan Makassar
18/12/2024 | 06:32 Wita
-
BI Sulsel Pilih Al Bayan Hidayatullah Makassar Ponpes Percontohan Wakaf Tunai
10/12/2024 | 09:38 Wita