Sabtu, 8 Februari 2020 | 06:09 Wita
Taqlik Buta Sumber Kesesatan, Pemutusnya Talibul Ilmu
■ Oleh : Al Ustad Fauzan Al Kutawy, Alumni Darul Hadits Ma’bar Yaman
HidayatullahMakassar.id — Sumber penyimpangan dan kesesatan umat terdahulu, yang merupakan penentang para Rasul karena methode beragama yang berbeda.
Seluruh para nabi dan rasul mengajak beragama dengan cara mengikuti wahyu. Sedangkan penentang Rasul tidak mau.
Dalam beberapa konteks ayat menyebutkan methode para penentang Rasul itu yakni beragama dengan taqlik buta, mengikut kepada para nenek moyangnya.
Sebagaimana dalam firman-nya Allah ya alla menuturkan
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آَبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آَبَاؤُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلاَ يَهْتَدُونَ
“Dan jika dikatakan kepada mereka, marilah kalian kepada apa yang Allah turunkan kepada Rasul, niscaya mereka berkata, cukuplah bagi kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami berada padanya. Apakah (mereka tetap bersikap demikian) meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?” (QS. Al-Maidah: 104).
Dan di banyak tempat dalam Al Qur’an menjelaskan hal serupa. Dengan satu kesamaan bahwa dalilnya para penentang nabi dan Rasul yakni “tak sama dengan ajaran nenek moyangnya.”
Ironisnya alasan, hujjah para penentang Rasulullah hingga hari ini masih sama. Ketika diajak shalat seperti sifat shalat nabi maka mereka menentang karena tidak sama dengan yang dilihat dari bapak dan nenek moyangnya.
Taqlik atau ikut-ikutan yakni mengikuti yang bukan hujah/dalil tanpa hujah/dalil. Dalil hanya ada dua Alquran atau Rasulullah. Yang selain Rasulullah bukanlah dalil.
Orang yang taqlik tidak akan pernah tentram karena penuh keragu-raguan dalam beragamanya. Maka agar terlepas dari taqlik yakni dengan talibul Ilmi, menuntut ilmi syar’ih.
Siapa yang dikehendaki Allah kebaikan maka akan dipahamkan tentang agamanya melalui talibul ilmu.■fir
*) Sumber : Kajian Spesial “Cara Beragama Penentang Para Nabi di Masjid Al Furqan Jl Bung, Makassar, Jumat malam 13 Jumadil Akhir 1441 H (7/2/2020)
TERBARU
-
Difasilitasi BI Green House, Santri Putri Al Bayan Kembangkan Minat Berkebun
23/01/2025 | 18:25 Wita
-
Alhamdulillah.. Ketua STAI Al Bayan Tuntaskan Studi Doktoral
23/01/2025 | 06:46 Wita
-
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
15/01/2025 | 17:20 Wita