Senin, 3 Februari 2020 | 13:19 Wita

Muslimat Centre Gandeng AILA Gelar FGD di Makassar

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Muslimat Centre Hidayatullah bersama Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia Gelar Forum Group Discussion (FGD) di Aula STAI Al Bayan, Jalan Tamalanrea Raya BTP Blok M No 26 Makassar. Senin 8 Jumadil Akhir 1441 H (02/02/2020).

Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore ini hanya menghadirkan kalangan perempuan saja, mulai dari Mahasiswa sampai Ibu Rumah Tangga.

Salah satu pendiri AILA, Dr Hj Sabriati Aziz mengatakan bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di Makassar, namun begitu, sudah sering dilaksanakan di luar Sulsel. Seperti di pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra.

“Acara ini pertama kali dilakukan di Sulawesi selatan.Tapi sudah sering dilaksanakan di pulau Jawa. Seperti Jawa Barat, Jawa Timur Jawa Tengah, Sumatra, dan Kalimantan,” kata Dr Sabriati.

Dalam diskusi tersebut Dr Sabriati yang juga tampil sebagai narasumber mengajak seluruh peserta agar bisa mendorong tegaknya budaya literasi perempuan atau wanita muslimah khususnya. Sehingga bisa mengetahui keadaan terkini yang terjadi di lingkungan sekitar. Termasuk pemikiran pemikiran yang tidak sesuai dengan falsafah Pancasila

Salah satu upaya itu adalah dengan membuat acara forum diskusi, karena dari kegiatan tersebut kita bisa menghadirkan para tokoh. Mulai dari tokoh akademisi perempuan, tokoh masyarakat dan lain sebagainya. Untuk menambah sebuah pemahaman tentang pentingnya membangun keluarga.

“Falsafa Pancasila itu didasari oleh ketuhanan yang Maha Esa. yang artinya semua agama agama menyepakati satu hal bahwa di Indonesia ini kita berdasarkan Pancasila dan memiliki nilai ketuhanan,” terang Dr Sabriati

Untuk itu segala sesuatu yang tidak sesuai dangan norma agama berdasarkan Pancasila, mestinya tidak diberikan ruang untuk bebas melakukan kegiatan atau aktifitas yang justru merusak keberlangsungan hidup khususnya generasi penerus.

Kita ingin membangun Negara Indonesia ini dengan sehat, bukan mencemari ideologi dengan isu yang merusak, “Seperti feminisme atau yang kita sering kita jumpai adalah isu kesetaraan transgender yang saat ini sangat masif gerakannya di dunia yang kini sudah masuk di Indonesia dan telah mempunyai banyak komunitas yaitu salah satunya adalah LGBT,” terang Dr Sabriati

Acara ini diakhiri dengan sebuah komitmen bersama untuk ke depan melakukan follow up agar kegiatan ini terus berkesinambungan sehingga nantinya bisa melakukan training of trainer sebagai konseling penyimpangan seksual. ■ muliyadi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]