Minggu, 27 Februari 2022 | 20:45 Wita

Bhulugul Maram – Membaguskan Suara Ketika Adza

Editor: Firman
Share

■ Oleh: Ust Abdul Qadir Mahmud MAKadep Dakwah & Pelayanan Ummat Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Makassar

KITAB SHALAT BAB ADZAN DAN IQAMAH (Hadits ke 167)

HidayatullahMakassar.id — Dari Abu Mahdzurah radhiyallahu ‘anhu,

وَعَنْ أَبِي مَحْذُورَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَعْجَبَهُ صَوْتُهُ, فَعَلَّمَهُ اَلْآذَانَ – رَوَاهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengagumi suaranya kemudian beliau mengajarinya azan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah). [HR. Ad-Darimy, Ibnu Khuzaimah]

Hal-hal Penting dari Hadits

▪️Hadits menjadi dalil dianjurkan muadzin bersuara bagus. Dan hal inilah yang menjadi alasan Rasulullah memilih Abu Mahdzurah untuk diajarkan adzan.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada sahabat Abdullah bin Zaid: “pergilah dan ajarkanlah apa yang kamu lihat (dalam mimpi) kepada Bilal, sebab ia memiliki suara yang lebih bagus dari pada suaramu” [HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah].

▪️Memperbagus adzan ini maksudnya dilantangkan suaranya dan sesuai tajwidnya, tidak boleh ada lahn (kesalahan) lafazh, dengan merubah harakatnya, merubah tempat berhentinya, atau sebagian huruf ada yang berkurang dan ada yang bertambah serta tidak menyayikannya.

▪️Memperbagus adzan juga berarti beradzan dengan tartil, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Sayfi’i: “Aku menyukai mentartilkan adzan dan melantangkannya tanpa memanjangkannya dan tanpa menyayikannya dan tanpa tergesa-gesa. [lihat Al-Umm].

▪️Syaik Al-‘Utsaimin berkata: “Apabila melagukan adzan tidak boleh sampai mengubah makna. Hendaknya pelaksanaan adzan harus sesuai dengan ketentuan bahasa Arab.”

Menurut sebagian ulama, tidak sah adzan jika menggunakan bahasa selain bahasa Arab. Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah ulama dari Madzhab Hanafiah, Hambali, dan Syafi’i.

▪️Lafadz-lafadz adzan harus diucapkan dengan jelas dan benar. Demikian juga hendaknya lafadz-lafadz adzan diucapkan sesuai urutan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang sahih. Wallahu a’lam bish shawwab.■



BACA JUGA