Selasa, 11 Februari 2020 | 17:15 Wita

Ustadz Fauzil Adhim, Pakar Parenting Penulis Produktif

HidayatullahMakassar.id — Yayasan Al Bayan kembali menggelar Talkshow Parenting, menghadirkan pakar dan motivator parenting nasional Ustadz Fauzil Adhim.

Talkshow digelar di aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan, Hidayatullah Makassar di Jl Poros BTP, Senin, 15 Jumadil Akhir 1441 H (10/2/2020).

Fauzil Adhim pakar parenting yabg memiliki ciri yang berbeda dari pakar parenting lainnya. Selain bertubuh tambun tentunya, yang utama dan beda yakni materi dalam pemaparannya tidak terlalu memberikan banyak contoh dalam setiap kasus parenting yang disampaikan tapi memaparkan materi parentingnya berdasarkan al qur’an dan hadits. Dengan demikian setiap keluarga bisa menerapknnya sesuai kondisi dan kebutuhan keluarga yang notabenenya berbeda-beda.

Dalam pandangan Islam, katanya, seorang anak dilahirkan dalam keadaan “fitrah”. Sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda;

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، حَتَّى يُعْرِبَ عَنْهُ لِسَانُهُ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. al-Baihaqi dan ath-Thabarani dalam al-Mu’jamul Kabir)

Ustadz Fauzil adalah pakar parenting sekaligus penulis, tengoklah akun medsoanya, tiap saat selalu ada artikel terbarunya. Rupanya ada cerita yang melatari kebiasaan menulisnya, saat kelas empat SD ustadz Fauzil divonis sakit jantung, satu-satunya hiburan baginya adalah membaca dan menceritakan tokoh-tokoh bacaannya tersebut kepada teman-temannya.

Pengalaman membacanya inilah yang menjadikannya sebagai seorang penulis andal dan produktif, ustadz Fauzil secara kukuh membidik para calon penulis untuk memperbaiki dan memotifasi diri, seperti salah satu contoh coretan motivasinya nya “Jika kamu mampu melakukan yang terbaik, tak layak untuk menulis yang sekedar baik saja”.

Ustadz Fauzil seperti bapak-bapak pada umumnya di luar sana yang gemar minum kopi tetapi jika diberi pilihan antara kopi dengan diskusi maka ustadz Fauzil akan lebih memilih diskusi, begitulah ungkapannya ketika ditawari ngopi oleh pimpinan Yayasan Al Bayan ustadz Suwito Al-Fattah saat dijemput di Bandara Hasanuddin

Kegiatan talkshow parenting berakhir pukul 3 sore, tidak ada tanya jawab karena ustadz Fauzil harus melanjutkan perjalanan panjangnya, “Perjalanan adalah kesempatan diskusi,” ungkapnya ketika diantar ke bandara bersama ustadz Wito, ustadz Qodir dan santri Hasyim yang mengemudikan kendaraan.■ Jumriah Razak