Kamis, 6 Februari 2020 | 20:50 Wita

Daeng Ical Temui Alumni Pascasarjana UNM, Akbar Faizal: Mau Bikin Apa Jadi Walikota

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id—Program Pacasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar seminar nasional dan temu alumni di ballroom lantai 2 Menara Phinis.

Seminar nasional dengan tema “Peran Alumni dalam Kepemimpinan” dengan menghadirkan calon Walikota Makassar, Syamsul Rizal, Direktur Eksekutif Negara Institute sekaligus Politikus Indonesia, Akbar Faizal, Mantan Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin dan Alumni Pascasarjana UNM. Kamis, 11 Jumadil Akhir 1441 H (06/02/2020).

Dalam kegiatan ini, Daeng Ical, sapaan akrab, menyampaikan bagaimana peran sebagai masyarakat dalam memandang politik. “Kita ambil peran mulai hari ini,” katanya.

“Masyarakat telah memiliki pemikiran dan penilaian tersendiri terhadap bakal calon walikota, terkhususnya umat muslim yang pastinya membutuhkan pemimpin yang mencegah amar makruf nahi mungkar,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Negara Institute, Akbar Faizal, mengatakan manusia begitu cepat berevolusi dari penemuan tulisan batu, televisi, koran hingga internet yang memberikan informasi yang begitu luas hingga mempengaruhi pikiran manusia. Maka perlunya kita bergerak cepat, maju dan maju.

“Setiap kali saya melihat pesan di group wa banyak yang diskusikan si calon inilah yang naik dan itu, tapi tidak ada yang mendiskusikan mereka ini mau bikin apa kalau jadi wali kota,” tambahnya.

Rencana majunya Daeng Ical sebagai balon walikota, Akbar Faizal mengakui mendukungnya. Akbar mengaku percaya pada Daeng Ical untuk maju di pilkada Makassar. “Yakinkan kami semua bahwa Anda layak memimpin Makassar,” ucapnya.

Mantan walikota, Ilham, berpesan menjadi kepala daerah bukan hal yang susah, cukup jaga hati rakyat, jangan sampai membuat rakyat kecewa dan jaga perut rakyat, sejahterahkan rakyat.■ Iqra

“Jika doa itu hanya untuk diriku, tidak akan kembali kepadaku. Namun jika aku panjatkan untuk kebaikan pemimpin, kemudian dia jadi baik, maka masyarakat dan negara akan menjadi baik. Kita diperintahkan untuk mendoakan kebaikan untuk mereka, dan kita tidak diperintahkan untuk mendoakan keburukan bagi mereka, meskipun mereka zalim. Karena kezaliman mereka akan ditanggung mereka sendiri, sementara kebaikan mereka akan kembali untuk mereka dan kaum muslimin.” (Imam Bukhari)