Selasa, 4 Februari 2020 | 18:31 Wita

Demi Hidupi Keluarga, Ahmad Putus Sekolah dan Jadi Pemulung

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Muhammad Ahmad Fariansyah (12) terpaksa menjadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Anak pertama dari 5 bersaudara ini setiap hari harus mencari sampah plastik di sepanjang Jalan Tamalanrea, Makassar.

Dijumpai kemarin, Senin 19 Jumadil Akhir 1441 H (03/02/2020). Saat wartawan hidayatullahmakassar.id tidak sengaja melintas di Jalan Tamalanre Raya, Ahmad terlihat tengah sibuk mengais sampah di salah satu toko di kawasan BTP.

Anak kecil yang saat ini tinggal bersama keempat adiknya serta ibu dan ayah tirinya di daerah BTP, tepatnya di blok A ini, menuturkan bahwa ia terpaksa melakukan pekerjaan tersebut untuk membantu kebutuhan keluarga.

“Saya harus bekerja keras untuk kebutuhan adik saya dan ibu karena bapak saya lagi sakit di rumah,” ucapnya sedih.

Selain itu, Ahmad menceritakan bahwa saat ini ia juga sudah putus Sekolah. Ahmad dikeluarkan dari sekolah karena berkelahi dengan temannya untuk mempertahankan harga dirinya sebab katanya sering di ejek sebagai anak sampah.

“Kalau sekolah sebenarnya saya sudah kelas 2 SMP tapi sekarang saya tidak sekolah lagi kak, karena waktu kelas 6 SD saya dikeluarkan sama kepala sekolah karena berkelahi sama teman juga saya dibilangi anak sampah,” katanya.

Ahmad harus menerima takdirnya, meski banyak yang meremehkan dan merendahkan dirinya. Menurutnya bekerja sebagai pemuling dengan pendapatan yang tidak seberapa adalah batu loncatan untuk lebih baik kedepan. Ahmad tetap bersyukur. Ia selalu optimis bahwa pekerjaan yang saat ini ia lakoni bisa menghantarkannya menjadi orang sukses suatu saat nanti.

“Saya, walaupun pekerjaan saya seperti ini, banyak yang remehkan, saya tahu Allah bersama saya. Suatu saat nanti saya yakin ada pekerjaan yang lebih baik untuk saya dan kelurga saya,” kata Ahmad optimis.

Sebagai pemulung, Ahmad tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Ia tidak meninggalkan Shalat lima waktu meskipun kadang terlambat. Selain itu Ahmad juga tetap menyempatkan waktu untuk mengaji di selah selah pekerjaanya. bahkan saat sedang memungut sampah ia kadang membaca beberapa ayat Al Quran.

Semoga Ahmad tetap Istiqomah melibatkan Allah Ta’ala dalam pekerjaanya. Selalu bersyukur atas rezeki yang didapatkannya. Kita doakan, mudah mudahan Ahmad bisa meraih cita citanya dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik suatu saat nanti.■ Nurazizah

Allah Ta’ala berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)