Sabtu, 1 Februari 2020 | 16:10 Wita
Ketua Yayasan Al Bayan Ajak Segenap Pengurus untuk Berani Berubah
HidayatullahMakassar.id — Ketua Yayasan Al Bayan (YAB) Hidayatullah Makassar, Ustadz Suwito Fatah memberikan arahan sekaligus motivasi kepada segenap pengurus, pengasuh dan tenaga pendidik Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar untuk lebih semangat lagi dalam mengemban amanah perjuangan di lembaga Hidayatullah Makassar.
Kegiatan ini dihadiri semua unsur pengurus yayasan, mulai dari kepala departemen, kepala unit, pengasuh serta tenaga kependidikan lainnya.
Kegiatan berlangsung di aula STAI Al Bayan, Sabtu 5 Jumadil Akhir 1441 H (01/02/2020).
Agenda rutin ini merupakan konsolidasi YAB untuk menjaga komitmen kader agar tetap istiqomah dalam melaksanakan tugas lembaga.
Mengawali kegiatan, Ustadz Suwito membuka acara dengan mengutip buku Rhenald Kasali yang berjudul Lat’s Change. Buku ini mengupas beragam topik, mulai dari ekonomi, pendidikan, birokrasi, pariwisata, hingga organisasi maskapai penerbangan, namun semua memiliki esensi yang sama, yakni mendorong atau mengajak semua pihak untuk berani berubah.
Mantan Direktur Marketing Komunikasi (Markom) Baitul Mal Hidayatullah (BMH) ini menyampaikan bahwa terkadang perubahan itu sulit. Tapi kita harus melakukan perubahan itu. Berani berubah, adalah sebuah harapan besar yang bisa kita lakukan. Ini adalah tentang sejarah yang akan kita ukir di lembaga perjuangan ini.
“Berubah dari kebiasaan yang buruk merupakan tantangan. Keluar dari zona nyaman memang sulit tapi kita harus melakukan itu karena Al Bayan ini ada di pundak kita semua,” terang Ustadz Suwito
Sebagai insan yang sadar akan tanggung jawabnya tentu tantangan untuk melakukan perubahan dalam berlembaga itu memang berat. Tapi demi sebuah kebaikan apapun itu kita harus menjalaninya.
Jika kita ingin melakukan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik maka mari kita sama sama membangun lembaga ini dengan baik.
Perubahan itu dimulai dari diri sendiri dulu. Begitulah Al Quran mengajarkan, bahwa Allah tidak akan merubah lembaga ini kalau kita sendiri tidak mau merubah perilaku, kebiasaan serta karakter buruk kita.
“Karena kita inilah sesungguhnya yang mengkoneksikan semangat perubahan dalam diri kita itu,” kata Suwito
Menjadi seorang guru misalnya, merupakan tugas yang begitu muliah. Kita di tantang untuk mencetak kader yang berkualitas. Hidayaullah ini merupakan pabrik kader. Tempat menceta generasi yang handal.
“Untuk itu kita mulai melakukan itu dari tempat ini,” terang Ustadz Suwito.
Al Bayan menawarkan masa depan. Dengan mendidik generasi pelanjut untuk meneruskan perubahan. Untuk itu setiap insan yang berjuang di lembaga Hidayatullah ini harus menjadikan Al Bayan sebagai ruh yang melekat dalam diri. sehingga insan Al Bayan akan meniatkan amanah yang diembannya sebagai ibadah.
Nah, kalau sudah begitu motivasi kita maka ini akan menjadi spirit bersama untuk memulai perubahan.
Di samping itu, pada diri kita harus di tanamkan visi untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat termasuk dalam mencetak generasi Qur’ani yang unggul dan berkarakter.
Ini harus melekat dalam diri kita. Ketika kita mengajar, mengaji, mengasuh, dalam aktivitas yang lain, visi ini harus ada.
Visi adalah tujuan kita dalam bergerak, sebagai kader yang berkualitas, mencetak generasi yang baik adalah bagian dari harapan kita. Maka sebagai pejuang dakwah dalam lembaga ini, menciptakan generasi Ulil Albab yang unggul dan berkarakter sangat penting diwujudkan bersama sebab ini juga merupakan cita cita pendiri lembaga ini.
Untuk melakukan perubahan besar, kita harus merubah paradigma kita. Al Bayan unggul dan berkarakter, pemberani, militan harus kita jaga pada diri dan anak didik kita.
Kita bukan paradigma materealisme walaupun itu dibutuhkan tapi kita adalah paradigma mencetak kader.
“Saya yakin dengan kehadiran bapak bapak semua pada kesempatan ini, adalah isyarat bagi kita untuk sama sama membangun gerakan ini,” tandasnya.■ ridwan
Maha Benar firman Allah
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11).
TERBARU
-
Jangan Mudah Meminta Izin untuk tidak Berhalaqah
25/12/2024 | 05:13 Wita
-
Prodi Pendidikan Guru Madrasah STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar Raih Akreditasi Baik
19/12/2024 | 06:21 Wita
-
Tim Akreditasi Visitasi Tadris Matematika STAI Al Bayan Makassar
18/12/2024 | 06:32 Wita