Selasa, 28 Januari 2020 | 13:44 Wita

Syaharuddin, Berdakwah Melalui Bisnis Obat Herbal

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Toko Obat Herbal saat ini semakin berkembang di tengah masyarakat, ini karena produk yang diolah dengan campuran bahan alami tersebut terbukti banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Meski demikian, pilihan obat kimia (sintetis) masih lebih banyak peminatnya. Terlihat apotik sebagai penyedia obat tersebut masih menguasai pasar.

Ustadz Saharuddin, salah satu penjual obat herbal di daerah BTP, tepatnya di Jalan Kesejahteraan Raya Blok C No 25, Makassar, tidak menjadikan itu sebagai hambatan dalam mengelola bisnisnya. Tantangan tersebut justru jadi motivasi untuk dia dalam mengembangkan bisni herbal miliknya.

Saharuddin membuka toko ini sejak tahun 2006. dan saat ini sudah banyak pengunjung yang datang membeli produk miliknya.

“Toko ini bernama Herbal Afiah, didirikan pada tahun 2006 dan Alhamdulillah sekarang ini sudah ramai pembeli,” kata Saharuddin saat melayani konsumen di tokonya. Selasa, 3 Rabiul Akhir 1441 H (28/01/2020)

Salah satu manfaat bisnis herba adalah kurangnya efek samping pada produk tersebut sehingga usaha ini semakin hari semakin banyak peminatnya.

Saharuddin mengungkapkan bahwa keuntungan dari bisnis yang digelutinya itu cukup besar jika dibanding saat pertama dibuka. Terlebih promosi yang Ia lakukan lumayan baik, bisa menyentu ke berbagai lapisan masyarakat.

“Keuntungan Alhamdulilah berlipat ganda karena selain kaisatnya yang baik, bahan baku yang dipakai juga alami, tidak ada campuran kimia, murah juga,” ujarnya.

Namun yang paling penting kata Saharuddin, sebelum memulai usaha herbal, niat harus baik dulu. Sebab dengan niat yang tulus pembeli akan bergerak sendiri ke tempat usaha milik kita. Selain itu yang juga harus diperhatikan adalah Ibadah kepada Allah Ta’ala jangan sampai tertinggal.

“Herbal ini sunnah, banyak obat yang dianjurkan Nabi untuk diminum di tempat ini, untuk itu niat harus baik karena ini juga bagian dari ibadah, menolong orang sakit. Atau bahasa agamanya, berdakwah dengan obat-obatan herbal,” kata Saharuddin.

Ke depanya ia berharap agar masyarakat lebih memilih mengkomsumsi obat herbal dibanding obat lain. “Agar tubuh lebih sehat dan baik,” tandasnya. (Muliyadi)