Kamis, 8 Juli 2021 | 07:10 Wita

Kembali pada Kemandirian Sistem Internal sebagai Tahap Pemeliharaan Keluarga Sendiri

Editor: Firman
Share

WORLDVIEW SANANIAN (6): Ustadz Fuad Rumi

HidayatullahMakassar.idTahap kedua yakni Tahap Kembali Kepada Kemandirian Sistem Internal

Tahap ini dianalogikan sebagai tahap Nabi Muhammad dikembalikan oleh ibu susunya kepada pemeliharaan keluarga sendiri, yang dalam hal ini dimulai dari penyerahan kepada ibunya sendiri.

Perkembangan lembaga Hidayatullah telah menunjukkan kualifikasi tersebut, yaitu disaat telah tidak lagi sepenuhnya hanya mengandalkan dukungan donatur karena telah membangun unit-unit usaha mandiri, pada saat yang sama telah mulai membangun sistem internal yang lebih mapan.

Kendati demikian, ketika Muhammad kembali dalam asuhan keluarganya, yakni mulai dari ibunya hingga kakek dan pamannya, beliau berada dalam suasana yang sangat bersahaja dan penuh keprihatinan. Muhammad hidup dalam kondisi keluarga yang secara ekonomi tidak memadai.

Keadaan tersebut mengandung makna interpretatif bagi kelembagaan Hidayatullah bahwa memang selama lembaga kita hanya mengembangkan sistem internalnya sendiri, maka ia akan berada dalam suasana yang bersahaja.

Tapi dari sisi lain keadaan ini justru harus dimaknai sebagai cara paling strategik untuk membangun ketahanan dan kemandirian lembaga. Pada phase inilah ketahanan sistem internal lembaga harus diupayakan sebagai persiapan interaksinya kelak dengan sistem eksternal yang melingkunginya.

3. Tahap Awal Pengenalan Lingkungan Eksternal

Ketika Muhammad berusia 12 tahun, yakni dalam masa pemeliharaan Abu Thalib, beliau untuk pertama kalinya dibawa berdagang ke negeri Syam. Dalam sejarah diriwayatkan bahwa pada saat perjalanan itulah Nabi dikenali identitasnya oleh seorang pendeta Nasrani memiliki tanda-tanda kenabian. Karena itu, pendeta tersebut mengingatkan agar Abu Thalib hati-hati menjaga Nabi sebab ia akan dimusuhi oleh orang yang mengenal jati dirinya.

Makna kelembagaan yang bisa kita interpretasikan dari kisah tersebut yakni, itulah saat pertama lembaga mulai diperkenalkan dengan lingkungan luarnya. Salah satu indikasi dari tercapainya tahap tersebut yakni terlihatnya tanda-tanda peran strategis yang dimiliki oleh lembaga di masa depan, yang dilihat oleh orang atau pihak tertentu yang memiliki pandangan mendalam.

Pada tahap ini lembaga sudah harus memiliki kualifikasi daya lindung terhadap misinya sebagai syarat untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan eksternal.■ Bersambung



BACA JUGA