Senin, 29 Maret 2021 | 06:53 Wita

Menyikapi Bom Bunuh Diri Makassar, Shamsi Ali: Saat Perang pun Rasul Larang Rusak Tempat Ibadah

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.com — Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali menfutuk bom bunuh diri di Gereja.Katedral Makassar.

“Saya menyampaikan secara terbuka bahwa saya mengutuk bom bunuh diri yang terjadi di kota saya, Kota Makassar. Siapapun pelaku dan tergetnya, apapun alasan dan motifnya, bom bunuh diri itu terkutuk. Apalagi dilakukan di Nisf Sya’ban, menjelang Ramadan, dengan menarget rumah ibadah, dan dengan tujuan menghilangkan nyawa rakyat sipil,” ujarnya di New York, Amerika Serikat, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, jangankan di sebuah tempat dan waktu yang damai. Di saat peperangan saja, semua rumah ibadah, gereja, sinagog, kuil maupun pura, mendapat perlindungan dari upaya pengrusakan. “Hal itu seperti yang ditegaskan dalam Al-Quran surah Al-Hajj: 40,” rincinya

Perlakukan pengeboman gereja, dipastikan Shamsi, jelas merupakan pengeruskaan. Pengrusakan kepada perdamaian, pengrusakan kepada dunia, merusak hubungan antar manusia, bahkan merusak kehidupan manusia itu sendiri. “Dan Allah membenci mereka yang melakukan kerusakan seperti dikatakan dalam Al-Qashas: 77,” tuturnya.

“Karenanya sekali lagi, siapa pun pelakunya, siapapun tergetnya, dan apapun motifnya, saya kutuk kejadian bom bunuh diri di Kota Anging Mammiri’,” tegas dai kelahiran Bulukumba ini.

Hanya saja, katanya, ia mengajak semua pihak untuk menahan diri dari “finger pointing” (melempar tuduhan) kepada agama dan kelompok agama tertentu. Karena sesungguhnya kejadian-kejadian terakhir di dunia kita, termasuk di Amerika, membuka mata dunia bahwa kekerasan dan terorisme bisa dilakukan oleh dan menarget siapa saja.

Terorisme tidak mengenal batas-batas agama. Karena sesungguhnya terorisme memang tidak mengenal agama, bahkan tidak beragama.

“Saya juga mengajak kita semua untuk menjadikan radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama kemanusiaan kita. Sekaligus bersama-sama memerangi semua “akar” kekerasan dan terorisme, termasuk ketidak adilan yang masih mendominasi dunia kita,” pungkasnya.■fir



BACA JUGA