Selasa, 29 Desember 2020 | 07:50 Wita

Hal Lain Boleh Dilakukan Saat Shalat

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang yang sedang menunaikan shalat (sunnat). Sebab jika banyak melakukan sesuatu saat shalat fardhu maka bisa membatalkan shalat.

1. Menangis

Salah satu dalil menjelaskan dari sebuah hadits Ali radiyallahu an berkata “Pada hari perang Badar seorang shahabat Miqdad melihat tak ada yang bangun shalat kecuali Rasulullah, beliau shalat di bawah sebuah pohon sambil menangis hingga masuknya waktu subuh.”

Sebuah kisah juga mengungkapkan Umar bin Khatab juga menangis dengan keras saat shalatnya membaca surah Yusuf. Ini menjadi bantahan terhadap orang mengaatakan menangis dalam shalat sebabkan shalat batal.

2. Menoleh jika dibutuhkan

Rasulullah menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tak memutar leher ke belakang.

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَلْحَظُ فِي الصَّلَاةِ يَمِينًا وَشِمَالًا وَلَا يَلْوِي عُنُقَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَقَدْ خَالَفَ وَكِيعٌ الْفَضْلَ بْنَ مُوسَى فِي رِوَايَتِهِ حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِ عِكْرِمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَلْحَظُ فِي الصَّلَاةِ فَذَكَرَ نَحْوَهُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَنَسٍ وَعَائِشَةَ

…dari Ibnu Abbas adalah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam waktu shalat melirikkan matanya ke kanan dan ke kiri tanpa menengokkan lehernya ke belakang…. 

Annas bin Sirin berkata “Saya melihat Annas bin Malik mengangkat kepalanya melihat sesuatu dalam kondisi mendirikan shalat.(HR Ahmad).

Namun bila menoleh tanpa kebutuhan maka dihukum makruh karena akan mengurangi kekhusukan shalat dan nilai menghadap kepada Allah.

Karena sebuah hadits dari Aisyah menjelaskan

حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ أَبِي الشَّعْثَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الِالْتِفَاتِ فِي الصَّلَاةِ قَالَ هُوَ اخْتِلَاسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلَاةِ الرَّجُلِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

… ‘Aisyah dia berkata, saya bertanya kepada Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam tentang menoleh dalam shalat, maka beliau bersabda: “Menoleh dalam shalat adalah godaan syetan yang memalingkan seseorang dari shalatnya.” …

3. Membunuh binatang membahayakan.

Ular, kalajengking, tawon dan hewan yang membahayakan boleh dibunuh saat shalat. Walaupun ketika membunuhnya itu membutuhkan gerakan yang banyak.

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ ضَمْضَمِ بْنِ جَوْسٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْتُلُوا الْأَسْوَدَيْنِ فِي الصَّلَاةِ الْحَيَّةَ وَالْعَقْرَبَ

… Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bunuhlah dua binatang hitam dalam shalat, yaitu ular dan kalajengking.”

Ini menunjukan ulat tidak boleh dipelihara tapi diperintahkan dibunuh.

4. Melangkah jika dibutuhkan

Dari Aisyah berkata 

حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ بُرْدِ بْنِ سِنَانٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جِئْتُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي الْبَيْتِ وَالْبَابُ عَلَيْهِ مُغْلَقٌ فَمَشَى حَتَّى فَتَحَ لِي ثُمَّ رَجَعَ إِلَى مَكَانِهِ وَوَصَفَتْ الْبَابَ فِي الْقِبْلَةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

…’Aisyah dia berkata, saya menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam ketika beliau sedang shalat dan pintu rumah tertutup, kemudian beliau berjalan membukakan pintu lalu kembali ke tempatnya semula. (Diriwayatkan) bahwa ‘Aisyah mensifati pintunya di arah qiblat. Abu ‘Isa berkata, ini adalah hadits hasan gharib.

Dari hadit ini menunjukan boleh melangkah saat shalat namun tetap menghadap ke kiblat.

Sebuah ashar yang menunjukan pula boleh melakukan hal dibutuhkan dalam shalat. Shahabat Abubarjah sedang shalat dan tali kekang kuda di tangannya. Membuat hewan mendatanginya. Seorang khawarij berkata “Bagaimana syaikh bisa shalat seperti itu”

Syaikh menjawab “Saya berperang bersama nabi 6-8 kali dan saya saksikan apa yang nabi perintahkan dan mudahkan.”

Atsar ini juga menjelaskan kepada kita agar hati-hati berkomentar dari hal yang belum kita ketahui, bisa menjadi ciri khawarij.■ fir

Dari taklim rutin oleh Ust Khalqi Abbas Lc tiap Sabtu subuh di Masjid Nur Intan, Griya Intan Lestari, Daya