Senin, 28 Desember 2020 | 17:13 Wita

Albayan File: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Umar Al Faruq oleh Prof A Basalamah

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Rektor dan Ketua Yayasan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Dr Abdurahman A Basalamah melakukan peletakan batu pertama dan pemberian nama Masjid Umar Al Faruq di kompleks Ponpes Hidayatullah Makassar, Jum’at 23 Agustus 1996.

Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid yang kini telah direnovasi dan mampu menampung 2.500 jamaah itu dilaksanakan usai pelaksanaan shalat Jumat. Shalat Jumat bersejarah itu dengan khotib Rektor IAIN (UIN) Sultan Alauddin Prof Dr A Muin Salim.

Dua rektor perguruan tinggi swasta terbesar di Indonesia timur hadir dan tokoh Islam Sulsel menjadi peletak batu pertama. Allahyarham Prof A Basalamah saat itu merupakan tokoh Forum Ukhuwah Islam Sulsel dan Allahyarham Prof Muin Salim merupakan guru besar tafsir Quran yang disegani.

“Hari itu juga sekaligus pencanangan motto Tiada Hari Tanpa Pembangunan untuk menyemangati kami sebagai pengurus oleh Ust Abdul Aziz Qahhar,” kenang Ust Bakrie.

Menurutnya motto itu menjadi penting mengingat dengan kondisi tanpa dana yang tersedia, masjid yang kini bertudungkan kubah bersejarah bekas kubah Masjid Ar Riyad Hidayatullah Gunung Tembak, Kalimantan Timur itu harus terus dibangun.

“Alhamdulillah dengan ketaatan kepada pimpinan dan berkat doa jama’ah pembangunan jalan terus selama 3 tahun tanpa henti sampai kami dimutasi ke Parepare Mei 1999-Oktober 2000,” ujar Pendiri Taman Pendidika Al Quran (TPA) Miftahul Jannah itu.

Ust Bakrie ditarik kembali ke Makassar untuk menjadi bendahara wilayah Hidayatullah Sulsel 2000-2006 dan menjadi Ketua Baitul Mal Hidayatullah (BMH) pada 2001.■ fir