Rabu, 18 November 2020 | 14:23 Wita
KAUB MUI Dialog dan Sosialisasi Buku Kerukunan Antar Umat Beragama Perspektif Islam
HidayatullahMakassar.id — Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia melalui Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) MUI melaksanakan kegiatan Dialog dan Sosialisasi Buku Kerukunan Antar Umat Beragama Perspektif Islam.
Kegiatan dihadiri pengurus MUI se-Sulsel maupun media di Hotel Swis-Belinn Panakkukan, Makassar, Rabu (18/11/2020). Dialog dilaksanakan offline dan virtual menghadirkan narasumber yang berbicara dalam dua sesi diskusi.
Sesi I diskusi yang dimoderatori Dr H Ma’mud Murod, MSi menampilkan narasumber Sekjen MUI Dr H Nadjamuddin Ramly MSi, Prof Dr H Muhammad Ghalib MA dan Prof Dr Masykuri Abdillah MA.
Sedangkan pada sesi kedua, dialog dioderatori Dr H Mafri Amir MA, dengan narasumber Dr Muhammad Zainuddin Daulay MHum, Dr H Abdul Moqsid Ghazali MA dan Dr Rifgi Muhammad Fatkhi MA.
Dari dialog tersebut tergambar bahwa wacana kerukunan antarumat beragama sudah jelas dalam Islam dan selesai diatur oleh quran dan sunnah.
Kerukunan akan terjadi, tegas Maskuri, jika tingkat toleransi baik di masyarakat dan negara adil dalam kebijakannya.”Kerukunan itu dari toleransi. Toleransi dalam Islam itu tidak mencampuradkukan antara masalah ibadah dengan hubungan interaksi sesama makhluk,” urai Prof Masykuri.
Dalam kesempatan yang sama juga dirilis buku Diskursus Kerukunan Antarummat Beragama yang diterbitkan KAUB MUI.
Buku setebal 88 halaman itu mengulas empat tema besar soal kerukunan. Alquran dan Kerukunan Antar Ummat Beragama, Belajar Hidup Rukun: Interaksi Nabi Muhammad dengan Non Muslim, Kebijakan Politik Negara Terhadap Kerukunan Antarummat Beragama, dan Gangguan Kerukunan Ummat Beragama di Indonesia.
Keempat tema tersebut dibahas langsung oleh empat penulis yang merupakan pembicara dalam dialog tersebut.■ fir
Shahih Bukhari Hadits No 5/7008 (Fathul Bari Ibnu Hajar)
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح و حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ وَمَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ نَحْوَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abdan(1) dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah(2) telah mengabarkan kepada kami Yunus(3) dari Az Zuhri(4) dan dengan riwayat yang sama, telah menceritakan pula kepada kami Bisyir bin Muhammad(5) berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah(2) berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus(3) dan Ma’mar(8) dari Az Zuhri(4) seperti lainnya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah(10) dari Ibnu ‘Abbas(11) berkata,
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril ‘Alaihis Salam menemuinya, dan adalah Jibril ‘Alaihis Salam mendatanginya setiap malam di bulan Ramadlan, dimana Jibril ‘Alaihis Salam mengajarkan Al Qur’an. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih lembut daripada angin yang berhembus.
TERBARU
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita
-
Raih Belasan Medali, Atlet Tapak Suci Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu Terbaik di Kejurnas UINAM Cup
18/11/2024 | 05:42 Wita
-
Borong 5 Emas, Al Bayan Taekwondo Juara Umum ElevenKick Makassar
18/11/2024 | 05:20 Wita