Senin, 19 Oktober 2020 | 13:22 Wita

Hal Mewajibkan Mandi Junub dan Tata Caranya

Editor: Firman
Share

Kajian Kitab Fiqih Manhaju Salikin

HidayatullahMakassar.id — Secara bahasa Mandi adalah mengalirkan air ke seluruh badan. 

Mandi itu wajib dikarenakan 

1. Karena keluarnya mani baik disebabkan jima atau selainnya (mimpi basah dan semisalnya). Juga karena bertemunya dua yang dikhitan (kemaluan pria dan wanita).

Dalil mimpi basa dari hadits Ummu Sulaim. Ummu Sulaim (ibunya Anas bin Malik), pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحْيِي مِنَ الحَقِّ، فَهَلْ عَلَى المَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا احْتَلَمَتْ؟

Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dalam menjelaskan kebenaran. Apakah wanita wajib mandi junub ketika dia bermimpi?

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

نَعَمْ، إِذَا رَأَتِ المَاءَ

”Ya, apabila dia melihat air mani.”

Mendengar dialog ini, Ummu Salamah tersenyum dan keheranan, “Apa wanita juga mimpi basah?” kemudian direspon oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

نَعَمْ، تَرِبَتْ يَمِينُكِ، فَبِمَ يُشْبِهُهَا وَلَدُهَا

“Ya jelas, lalu ada dari mana ada kemiripan anaknya.” (HR. Bukhari 3328 & Muslim 313).

2. Terputusnya darah haid dan terhentinya darah nifas

3. Meninggal selain mati syahid. Jika syahid langsung dikuburkan di tempat.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

بينما رجل واقف بعرفة، إذ وقع عن راحلته فوقصته، أو قال: فأقعصته، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: اغسلوه بماء وسدر، وكفنوه في ثوبين -وفي رواية: في ثوبيه- ولا تحنطوه -وفي رواية: ولا تطيبوه- ، ولا تخمروا رأسه ولا وجهه ، فإنه يبعث يوم القيامة ملبيا

Ketika seseorang tengah melakukan wukuf di Arafah, tiba-tiba dia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu hewan tunggangannya menginjak lehernya sehingga meninggal. 

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Mandikanlah dengan air yang dicampur daun bidara lalu kafanilah dengan dua potong kain – dan dalam riwayat yang lain: “ dua potong kainnya “- dan jangan diberi wewangian. Jangan ditutupi kepala dan wajahnya. Sesungguhnya ia akan dibangkitkan pada hari kiyamat nanti dalam keadaan bertalbiyah

4. Islamnya seorang yang kafir. Ulama berbeda pendapat wajib dan tidaknya. Yang benar mandi ketika seorang masuk Islam hukumnya sunnah yang dianjurkan.

Perbedaan pendapat ini lantaran terdapat hadits yang menceritakan seorang shahabat mandi saat masuk islam.

Hanya saja ketika peristiwa penaklukan Makkah sangat banyak orang masuk Islam tapi tidak ada yang mandi dan banyak yang menyaksikan. Jika wajib harusnya ada yang mandi.

Sifat mandi junub Rasulullah

  1. Niat
  2. Mencuci kemaluan terlebih dahulu (telapak tangan 2-3 kali terlebih dahulu)
  3. Gosokkan di tanah atau sabun
  4. Berwudhu dengan sempurna
  5. Menumpahkan air di atas kepala 3 kali (kanan, kiri dan tengah)
  6. Menimpahkan air di atas seluruh badan.
  7. Mencuci kedua kaki di tempat lain.

Hal ini berdasar hadits riwayat Maimunnah

عن ميمونة بنت الحارث رضي الله عنها زوجة النبي صلى الله عليه وسلم أنها قالت : وضعتُ لرسول الله صلى الله عليه وسلم وَضوء الجنابة ، فأكفا بيمينه على يساره مرتين أو ثلاثا ، ثم غسل فرجه ، ثم ضرب يده بالأرض أو الحائط – مرتين أو ثلاثا – ثم تمضمض واستنشق ، ثم غسل وجهه وذراعيه ، ثم أفاض على رأسه الماء ، ثم غسل سائر جسده ، ثم تنحّى فغسل رجليه ، قالت : فأتيته بخرقة فلم يُردها ، وجعل ينفض الماء بيده

Dari Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu‘anha; dia mengatakan, “Saya menyiapkan air bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mandi junub. Kemudian beliau menuangkan (air tersebut) dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya sebanyak dua kali – atau tiga kali, kemudian beliau cuci kemaluannya, lalu menggosokkan tangannya di tanah atau di tembok sebanyak dua kali – atau tiga kali. Selanjutnya, beliau berkumur-kumur dan ber-istinsyaq (menghirup air), kemudian beliau cuci mukanya dan dua tangannya sampai siku. Kemudian beliau siram kepalanya lalu seluruh tubuhnya. Kemudian beliau mengambil posisi/tempat, bergeser, lalu mencuci kedua kakinya. Kemudian saya memberikan kepadanya kain (semacam handuk, pen.) tetapi beliau tidak menginginkannya, lalu beliau menyeka air (di tubuhnya) dengan menggunakan kedua tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata

عن عائشة رضي الله عنها قالت : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة غسل يديه ، ثم توضأ وضوءه للصلاة ، ثم اغتسل ، ثم يخلل بيده شعره حتى إذا ظن أنه قد أروى بشرته أفاض عليه الماء ثلاث مرات ، ثم غسل سائر جسده

“Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyangka air sampai kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ulama menggabungkan tata cara berdasar berdasarkan hadits Maimunah dan Aisyah atau boleh menggunakan cara dari salah satunya.

Dan yang wajib dalam hal ini membasahi seluruh badan dan seluruh di bawah rambut yang tebal maupun tipis.

Mandi haid dan nifas lebih bersih/perhatian dibanding mandi junub dengan tata cara yang sama.■ fir

*) Dari catatan on the spot kajian oleh Ust Ahmad Abu Abdil Haq di Rumah Belajar Al Kautsar Jl Paccarekkang Daya Makassar.



BACA JUGA