Senin, 12 Oktober 2020 | 14:14 Wita

Hidayatullah Tebar 16 Dai Alumni Pertama Sekolah Dai Hidayatullah Sultanbatara

Editor: Firman
Share

PAREPARE, HidayatullahMakassar.id —Hidayatullah menebar 16 orang dai alumni pertama Sekolah Dai Hidayatullah (SDH) Sultanbatara (Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara).

Sebanyak 16 dai tersebut merupakan mahasiswa angkatan pertama SDH di kampus madya Hidayatullah Parepare, yang diwisuda pada 28 September lalu di Masjid Al Mubarok Hidayatullah Parepare.

Melalui SDH, Hidayatullah membekali pendidikan dai dengan proses pembelajaran selama setahun.

Hadir pada wisuda SDH saat itu Ketua Bidang Tarbiyah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah DR Tasrif Amin Latif MPd dan tiga ketua dan pengurus DPW Hidayatullah Sulsel, Sulbar dan Sultra.

Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi  Selatan Drs Mardhatillah yang juga ketua badan pembina Yayasan Pendidikan Dai Sultanbatara menjelaskan pohaknya yakin para dai alumni SDH Parepare siap menghadapi tantangan dakwah dan tarbiyah di daerah penugasan. “Karena mereka dididik untuk memiliki karakter dai yang tidak mudah terjebak dengan godaan uang, fasilitas dan wanita.

Kurikulum kuliah dai di SDH di antaranya percepatan pendidikan al Quran yang dipersiapan untuk dikembangkan ke masyarakat.

“Kita berharap mereka mampu tampil mencerahkan ummat dengan social control yang baik, karena target besar sebagai generasi pelanjut dakwah adalah masyarakat yang tercerahkan dengan karakter dai yang kuat visinya, kuat fisiknya dan tangguh semangat dakwahnya” urainya.

Kata Ust Mardha, kader yang tangguh jangan ragu melakukan perubahan dengan membawa (adab) al Quran di tengah masyarakat.

Ust Tasrif menegaskan bahwa profesi dai adalah manusia terbaik berdasar pada kaidah perkataan yang paling baik adalah perkataan yang mengajak dekat kepada Allah ta ala.

“Dan alat peraga terbaik dalam berdakwah adalah dainya, untuk itu persiapkan diri sebagai pribadi yang tidak pernah absen sholat tahajudnya, yang membaca al Quran 1 juz dalam 1 hari dan tidak pernah terlewatkan harinya kecuali dia bersedekah”.

Para dai yang disebar si tiga provinsi itu diminta untuk menggencarkan gerakan nawafil sebagai kultur kader Hidayatullah.■ */fir



BACA JUGA