Senin, 21 September 2020 | 07:06 Wita
Wahyu, Mizan dan Besi
■ Oleh: Dr Ir H Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar MSi, Dewan Pembina Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
HidayatullahMakassar.id — Kita patut bersyukur, atas nikmat hidayah, iman dan Islam, yang dengan itu, kita bisa mensyukuri nikmat nikmat Allah yang lainnya.
Di Hidayatullah, nikmat Allah itu terasa sekali, nikmat iman, dan juga nikmat materi. Meski di tengah wabah ini, di Hidayatullah santai-santai aja. Kita menyikapinya dengan iman. Kita tidak terlalu khawatir.
Pada saat ini, ingin saya mengajak, kita mentadabburi Al Qur’an. Salah satu firmaNya
(أَفَلَا یَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَاۤ)
Apakah kalian tidak memikirkan/merenungkan isi al-Qur’an, atau hati mereka terkunci”. (Q.s. Muhammad, 24).
Tadabbur Qur’an menjadi penting bagi kita. Kita sudah ada gerakan nawafil, satu hari satu juz, tapi tidak sekedar tilawah, kita juga perlu menyisihkan waktu untuk tadabbur Qur’an. Jadi kita perlu tadarrus dan tadabbur. Saat tadarrus, kita menemukan ayat yang belum kita pahami, maka kita perlu tadabbur.
Ayat di bawah ini perlu kita tadabburi
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَیِّنَـٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡمِیزَانَ لِیَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِیدَ فِیهِ بَأۡسࣱ شَدِیدࣱ وَمَنَـٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِیَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن یَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَیۡبِۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِیٌّ عَزِیزࣱ
Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.
Ada tiga pesan besar dalam ayat ini
- Allah menurunkan Al Qur’an
- Mizan, timbangan
- Hadits, besi.
Ini menjadi tiga agenda besar. Tiga kekuatan untuk menegakkan peradaban manusia. Kapan ada tiga dari kekuatan ini bermasalah, maka manusia tidak akan normal.
Pertama, Qur’an, Wahyu sebagai hidayah. Sebagai obat, pengatur, dan semuanya. Tanpa Qur’an, hidup kita ini tidak akan benar.
Di Qur’an sebagai Wahyu, ada semua pedoman hidup, hingga kita bisa mengatur rasa kepekaan kita kepada kebenaran. Ini menjadi orientasi kita bagaimana kita bisa berinteraksi dekat dengan Qur’an.
Kedua, mizan, timbangan. Intinya bagaimana menegakkan keadilan. Dari berbagai aspek kehidupan, sosial, ekonomi, politik, intinya adalah keadilan.
Kepentingan kita secara bersama, sebagai khalifah, adalah menegakkan keadilan.
Dalam kehidupan rumah tangga, bersuami isteri, kita harus menegakkan keadilan. Akan rapuh keluarga, jika kita tidak menegakkan keadilan dalam rumah tangga.
Dalam sebuah sistem, komunitas, harus ada keadilan di dalamnya. Jangan dulu bicara negara. Karena itu sudah pasti, pasti menuntut keadilan.
Menegakkan keadilan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Bahasa tekhnisnya, jika kita tidak bisa berbuat baik untuk orang banyak, setidaknya kita tidak membuat masalah. Jika kita tidak bisa memberi manfaat pada sistem jamaah, serendah rendahnya kita tidak merepotkan orang.
Yang terbaik, adalah kita menyenangkan orang, berbuat baik untuk orang lain.
Ketiga adalah besi. Ketika Allah memberikan kekuasaan kepada Nabi Daud, dengan tegas Allah juga memberikan kekuatan besi.
Sunnatullahnya kekuasaan itu, siapa yang menguasai besi. Rasulullah tidak cukup mempunyai kekuatan wahyu, kekuatan keadilan, tapi juga kekuatan besi.
Saat ini, semua kekuatan besi, milik orang kafir. Hampir semua aspek. Tehnologi penerbangan, persenjataan, satelit, komunikasi, semua dikuasai orang kafir. Ini tantangan kita.
Sekolah di Hidayatullah, harus memiliki kurikulum yanh harus masuk tiga aspek tadi, wahyu, mizan dan besi. Ini harus masuk kurikulum pendidikan kita.■ Sarmadani Karani
*) Dari catatan Ceramah Shubuh, Senin (21/09/2020), di Masjid Umar Al Farouq, Hidayatullah Makassar
TERBARU
-
Difasilitasi BI Green House, Santri Putri Al Bayan Kembangkan Minat Berkebun
23/01/2025 | 18:25 Wita
-
Alhamdulillah.. Ketua STAI Al Bayan Tuntaskan Studi Doktoral
23/01/2025 | 06:46 Wita
-
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
15/01/2025 | 17:20 Wita