Selasa, 14 Januari 2020 | 21:56 Wita

Biarkan Jemari Menari

Editor: Irfan Yahya
Share

Opini, Oleh: Evianingsih

HidayatullahMakassar.id —”Ingin deh bisa nulis artikel, berita, atau cerita gitu…”. Ungkapan ini sering kita dengar. Ungkapan keinginan. Namun ragu untuk mewujudkan.

Semua orang memiliki gagasannya masing-masing. Semua dapat dituliskan. Hanya saja, terkadang hati ragu dan tidak percaya diri. Apakah tulisanku bagus?. Apakah tulisanku sudah benar?.
Pertanyaan-pertanyaan ini. Kerap kali muncul di benak kita. Tatkala baru memulai menulis
Ada yang mengatakan. Gak punya ide. Nah loh, dari kata gak punya ide. Sebenarnya sudah bisa menjadi beberapa paragraf. Lalu, bagaimana cara memunculkan ide?

“Mulai aja dulu. Ambil kertas, pena atau bisa nulis di aplikasi word”. Ujar Ketua STAI Al Bayan.

Membiasakan menulis merupakan hal yang baik dan positif. Bahkan, peradaban suatu bangsa dinilai dari kegemarannya menulis.

Ambillah contoh saat masa dinasti abasiyyah berkuasa. Pada masa itu, umat islam berada di masa-masa kejayaannya. Karena saat itu, para ulama dan khalifah menyadari pentingnya ilmu. Dan ilmu musti di tuliskan.

Perpustakaan Al Hakim di Andalusia memiliki 40 ruangan. Disetiap ruangannya memiliki 18 ribu judul buku. Artinya, perpustakaan tersebut menyimpan sekitar 720 ribu judul buku.

Biarkan jemari menari. Karena sejatinya. Dakwah bukan hanya berdiri di mimbar, berdiri di podium.
Namun dakwah juga bisa lewat qalam(pena/tulisan). Terlebih kita hidup di era digital. Dimana orang lebih sering membaca kajian lewat artikel, berita dll.

Olehnya, generasi millenial di tantang untuk tetap berdakwah. Dengan media kekinian. Yuk, dakwah bil qalam.
*)Mahasantri Al Bayan Hidayatullah Makassar